Sementara permainan yang apik dari Octa saat menggunakan hero Valentina menobatkannya sebagai MVP.
Sebab Valentina milik Octa selain mendapat kill banyak, dirinya juga menyumbang persentase team fight yang tinggi sebesar 89 persen.
Hal tersebut dapat dilihat dari Kill/Death/Assist (K/D/A) Octa yang mendapatkan 5/0/11.
Game 2
Pada pertandingan yang kedua, ONIC Prodigy memilih draft pick Beatrix, Yve, Lapu-Lapu, Khufra dan Bane.
Sedangkan RRQ Sena membalas draf pick hero Fanny, Valentina, Kaja, Fredrinn dan Claude.
Berlangsung alot, ONIC Prodigy membutuhkan waktu 25 menit untuk dapat menghancurkan base RRQ Sena.
Mimpi buruk bagi RRQ Sena muncul saat kalah dalam perang memperebutkan Lord pada menit ke-24.
Alhasil ONIC Prodigy berhasil menyamakan kedudukan dengan skor 1-1.
Sementara jika menilik perolehan kill, kedua tim bisa dibilang sama kuat.
Sebab, ONIC Prodigy mampu mengemas 20 kill, sedangkan RRQ Sena mendapatkan 17 kill.
Sementara pemainan apik dari Dee saat menggunakan Claude menobatkannya sebagai MVP pada pertandingan kedua.
Sebab Claude milik Dee berhasil menyumbang damage paling besar dengan angka 95220.
Game 3