TRIBUNNEWS.COM - Dalam laga dengan tempo tinggi, segala hal bisa terjadi dan berbalik secara cepat.
Apa yang terjadi pada Belanda, menjadi contoh teranyar teori tersebut.
Bayangkan, hanya dalam 28 detik, Belanda berbalik dari tim yang mendominasi, penuh peluang gol menjadi tim yang pesakitan, kehilangan ritme, lalu kalah.
Melansir BolaSport, sequence itu terangkum dalam 28 detik.
Dua peristiwa penting menjadi kunci dari berbalik arahnya permainan laga Belanda Vs Republik Ceko.
Lebih spesifik, handball Matthijs de Ligt merupakan puncak dari dua momen kunci yang menghancurkan timnas Belanda di Euro 2020.
Baca juga: Aksi Konyol Tepak Bola Matthijs de Ligt Biang Kerok Tersingkirnya Belanda, Lamban dan Salah Langkah
Diketahui, Timnas Belanda gugur di fase 16 besar Euro 2020 akibat dikalahkan Republik Ceska 0-2 di Puskas Arena, Budapest, Minggu (27/6/2021).
Gol-gol yang bersarang ke jala kawalan Maarten Stekelenburg dicetak Tomas Holes (68') dan Patrik Schick (80').
Nama Matthijs de Ligt menjadi trending topic di jagat Twitter setelah dianggap berandil besar atas gugurnya Oranje.
Baca juga: Jadwal EURO 2020 Nanti Malam, Kroasia Vs Spanyol, Prancis vs Swiss, Les Bleus Jangan Sembrono
Defender berusia 21 tahun itu diusir wasit akibat melakukan handball yang berujung kartu merah pada babak kedua.
De Ligt divonis sengaja menyentuh bola saat mencoba menjauhkannya dari jangkauan Patrik Schick.
Insiden tersebut diawali umpan lambung pemain Ceska dari wilayah permainan mereka ke lini depan.
Baca juga: Inggris Vs Jerman, Skandal UEFA Dituding Untungkan Inggris, Loew Ngamuk Tak Bisa Latihan di Wembley
Bola mendarat pada area di mana De Ligt sedang mengawal Schick.
Namun, bek Juventus itu keliru mengantisipasi pantulan hingga tampak sempoyongan dan kalah duel perebutan bola dari Schick.
Sembari menjatuhkan diri, De Ligt menepuk bola pakai tangan kiri untuk menjauhkannya dari sang rival.
Pada awalnya, wasit Sergey Karasev cuma mengganjar De Ligt dengan kartu kuning dan memberikan perekik buat Ceska di luar kotak penalti.
Baca juga: Belanda Angkat Koper, Matthijs de Ligt: Kesalahan Saya, Sungguh Menyakitkan
Namun, melalui evaluasi VAR, keputusan dianulir dan De Ligt disanksi kartu merah sebagai orang terakhir di pertahanan Belanda yang mencegah peluang emas untuk cetak gol.
Tak berapa lama, Ceska berhasil memanfaatkan keunggulan jumlah pemain.
Mereka mencetak gol pertama kurang dari seperempat jam pasca-pengusiran De Ligt, dan menceploskan yang kedua di 10 menit terakhir.
Sesungguhnya, handball De Ligt ini hanya puncak dari dua momen krusial dalam 28 detik yang menghancurkan Belanda hari itu.
Baca juga: Aksi Konyol Tepak Bola Matthijs de Ligt Biang Kerok Tersingkirnya Belanda, Lamban dan Salah Langkah
Momen pertama yang menjadi sinyal awal kebobrokan Oranje ialah kegagalan Donyell Malen cetak gol dalam posisi amat bagus.
Penyerang PSV Eindhoven itu berhasil menerobos pertahanan Ceska setelah menerima umpan tumit Memphis Depay.
Malen tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper Tomas Vaclik.
Namun, dalam posisi bebas, arah gocekan jebolan akademi Arsenal ini mampu dibaca Vaclik secara akurat ke arah kiri sang kiper.
Bola liar juga gagal dimanfaatkan Depay dan diamankan untuk kali kedua oleh Vaclik.
Baca juga: Aksi Konyol Tepak Bola Matthijs de Ligt Biang Kerok Tersingkirnya Belanda, Lamban dan Salah Langkah
Aksi Malen menyia-nyiakan peluang emas terjadi saat laga menunjukkan waktu berlalu 51 menit, 1 detik.
Cuma 28 detik kemudian, tepatnya saat pertandingan berjalan 51 menit dan 29 detik, terjadilah petaka handball Matthijs de Ligt.
Setelah itu, siasat Frank de Boer menambal skuad pasca-kehilangan De Ligt tak berbuah hasil baik.
Belanda gagal berkembang dengan 10 pemain saja.
Kombinasi dua momen penentu dari aksi Malen dan De Ligt ikut disorot De Boer.
"Ceska adalah tim yang sukar dihadapi, tetapi kami mendominasi permainan sampai tiba kartu merah," katanya, dikutip BolaSport.com dari NOS.
"Beberapa kejadian ikut menentukan. Kami tak mengambil kesempatan dari peluang Malen."
"Lalu beberapa saat kemudian, kami bermain dengan 10 orang," ujarnya lagi.
Secara terpisah, De Ligt sendiri mengakui tindakannya melakukan heng alias menyentuh bola ikut menyebabkan Belanda tersingkir.
"Kami kalah karena kesalahan saya dan saya sedikit terdorong saat melakukan handball," ucapnya kepada NOS TV.
Baca juga: Belanda Angkat Koper, Matthijs de Ligt: Kesalahan Saya, Sungguh Menyakitkan
"Hal itu mengubah pertandingan dan saya merasa bertanggung jawab."
"Sebelum itu terjadi, kami mengendalikan permainan. Kartu merah membuat perbedaan. Sungguh menyakitkan," imbuhnya.
Akibat hasil ini, Belanda tersingkir dan Republik Ceska yang berhak maju ke perempat final Euro 2020.
Patrik Schick dkk akan menghadapi Denmark di babak 8 besar pada 3 Juli 2021 di Baku, Azerbaijan.