TRIBUNNEWS.COM - Jadwal 16 besar EURO 2020 nanti malam menunjukkan, laga big match Inggris Vs Jerman akan tersaji di Stadion Wembley pada Selasa (29/6/2021) pukul 23.00 WIB.
Duel ini akan akan menjadi pertarungan klasik antara dua musuh lama.
Laman UEFA.com melansir, Inggris dan Jerman dalam sejarah pertemuan mereka sama-sama berbagi 13 kemenangan dengan enam laga berakhir seri.
Hanya, Inggris lebih unggul dalam catatan gol dengan torehan 51 kali membobol gawang Jerman.
Sementara Der Panzer, baru 42 kali mencetak gol ke gawang Tiga Singa.
Pun, tetap saja laga diprediksi berlangsung alot nan ketat.
Baca juga: Granit Xhaka, Bintang Swiss yang Santuy Minum Cola di Momen Tersingkirnya Prancis
Hal-hal kecil dan detail, akan sangat memengaruhi hasil akhir pertandingan.
Hal itu termasuk hal-hal itu termasuk faktor non-teknis di lapangan, seperti psikologi pemain misalnya.
Itu sebabnya pelatih Jerman, Joachim Loew marah besar saat timnya tidak diperkenankan untuk merasakan aura Stadion Wembley pada malam jelang laga dihelat.
Peniadaan latihan resmi ini beralasan karena proteksi dan perbaikan terhadap rumput lapangan Stadion Wembley yang rusak gegara hujan deras di London beberapa hari belakangan.
Baca juga: Inggris Vs Jerman, Skandal UEFA Dituding Untungkan Inggris, Loew Ngamuk Tak Bisa Latihan di Wembley
Faktor psikis ini yang dijaga betul oleh Loew.
Dalam sebuah wawancara yang dilansir uefa.com, Joachim Loew berujar ada hal yang tak biasa yang terjadi dan jadi tren di EURO 2020 kali ini.
"Beberapa negara tampil angin-angin di awal turnamen, ini tidak biasa," katanya.
Pun, dia mengakui jika standar pertandingan di fase penyisihan grup menjadi sangat tinggi, ketat, dan compact.
Baca juga: Rekor-Rekor yang Diborong Lionel Messi Saat Argentina Tanpa Cela Lolos ke Perempatfinal Copa America
"Permainan menjadi sangat cepat dan ruang sempit. Setiap tim ingin kompak saat menyerang dan bertahan. Standarnya sangat tinggi di beberapa pertandingan,"ujar Joachim Loew.
Berbicara soal faktor psikis, ada hal lain yang mesti jadi perhatian Loew merujuk pada konsep cocoklogi, istilah yang populer dalam masyarakat Indonesia yang merujuk pada sikap menyimpulkan sesuatu dari beberapa hal yang dianggap memiliki kemiripan.
Hal itu adalah tren gugurnya tim-tim yang berasal dari grup paling sulit di EURO 2020, Grup F.
Grup ini dihuni oleh tim-tim raksasa. Selain Prancis, ada Portugal dan tentu saja Jerman. Satu tim lainnya adalah tuan rumah Hungaria.
Baca juga: Pemain yang Andil Bikin Portugal Keok Dianggap Penipu, Keane: Andai Saya Ronaldo, Saya Skak Habis
Hungaria sudah gugur duluan karena tak lolos ke babak 16 besar EURO 2020.
Adapun Prancis dan Portugal, seperti diketahui harus angkat koper karena secara mengejutkan ditumbangkan lawan-lawannya.
Portugal, sang juara bertahan, kalah secara menyakitkan dari Belgia. Menguasai hampir seluruh statistik pertandingan, Cristiano Ronaldo Cs kalah tipis 0-1.
Prancis tak kalah mengenaskan.
Datang dengan kekuatan serba wah, Kylian Mbappe harus tertunduk lesu seusai kalah adu penalti dari Swiss.
Baca juga: Fakta-Fakta Mengejutkan di Balik Tersingkirnya Prancis dari EURO 2020, Kylian Mbappe Jadi Pesakitan
Akankah Jerman, sebagai alumnus Grup F punya nasib yang sama?
Bisa iya, bisa juga tidak.
Faktor mental dan -lagi-lagi- faktor psikologi pemain bisa jadi pembeda.
Soal itu, Jerman, si Panser baja, sepertinya sudah terbukti bisa membalikkan situasi.
Mereka ditekuk Prancis 0-1 di laga pembuka grup. Namun, Thomas Mueller Cs mampu bangkit dan melibas Portugal 4-2 di laga berikut.
Toh, masalah 'angin-anginan' yang diutarakan Joachim Loew di atas sempat juga menerpa Jerman saat ditahan imbang Hungaria 2-2 di laga akhir penyisihan grup.
Hal ini yang harus jadi perhatian Loew, plus pelapis yang mumpuni untuk tiga pemain yang diragukan tampil; Ilkay Gundogan, Antonio Rudiger, dan Robin Gosens.
Baca juga: Inggris Vs Jerman, Skandal UEFA Dituding Untungkan Inggris, Loew Ngamuk Tak Bisa Latihan di Wembley
Inggris Harus Ambil Risiko
Dari laga-laga penyisihan grup, tampak Jerman memainkan pola permainan terbuka yang berani merangsek lawan.
Atas hal ini, Inggris sepatutnya mengambil inisiatif yang sama. Menunggu dan bertahan malah akan membuat mereka menderita.
Gelandang timnas Inggris, Kalvin Phillips menyebut, satu di antara cara yang harus dilakukan timnya adalah bermain lebih berani dan tidak takut mengambil risiko.
"Mungkin lebih percaya diri ketika menguasai bola," ucap Phillips saat ditanyai perihal apa yang bisa dilakukan timnas Inggris untuk meningkatkan permainannya seperti dikutip dilansir Sky Sports.
"Kami juga harus lebih sering dan berani mengambil risiko ketika menguasai bola, khususnya untuk saya sendiri."
Baca juga: Kegagalan Cristiano Ronaldo, Senyum Ceria Coca-cola
"Sebab begitu kami mulai mencetak gol, saya merasa kami juga bisa mendapatkan beberapa gol lagi."
"Saya anak baru di tim ini, jadi sejauh ini saya tidak ingin terlalu banyak mengambil risiko dengan bola dan kehilangan kepercayaan diri.
"Akan tetapi, pada saat yang sama, saya berada di turnamen besar, jadi harus menunjukkan apa yang bisa saya, dan semoga saya bisa melakukannya di pertandingan berikutnya."
"Dalam pertandingan seperti ini Anda akan sedikit merasa tidak ingin kehilangan bola jika terjadi sesuatu."
"Itu ada di kepala semua orang – tidak ada yang ingin kehilangan bola lalu membuat Jerman maju menyerang dan mencetak gol."
"Jadi ini hanya tentang menjadi lebih berani di lapangan dan menjadi percaya diri pada diri sendiri dan menjadi positif juga," kata Phillips menambahkan.
Prediksi Starting Lineup Inggris:
Pickford; Walker, Stones, Maguire, Shaw; Rice, Phillips; Foden, Grealish, Sterling; Kane
Prediksi Starting Lineup Jerman:
Neuer; Ginter, Hummels, Rudiger; Kimmich, Kroos, Goretzka, Gosens; Havertz, Muller; Gnabry
Inggris vs Jerman
Selasa (29/6/2021) malam pukul 23.00 WIB
Stadion Wembley, London, Inggris.
Laga hanya bisa disaksikan secara berbayar di Mola TV atau grup MVN (MNC Vision Networks) seperti MNC Vision, K-Vision, dan MNC Play.