TRIBUNNEWS.COM - Kemenangan Italia di babak final EURO 2020 benar-benar mempermalukan publik Inggris.
Bukan cuma semata terjadi di Stadion Wembley, stadion kebanggaan publik Inggris, kekalahan itu juga menghancurkan mimpi mereka menjadi juara lagi setelah terakhir kali menjadi pemenang dalam gelaran Piala Dunia 1966, 55 tahun silam.
Terasa sangat lebih menyakitkan, setelah slogan 'Football's Coming Home' yang mereka usung berganti menjadi teriakan 'Sepakbola kembali ke Roma' oleh para pendukung Italia.
Tim Tiga Singa memang diprediksi akan menjadi juara tahun ini.
Inggris bahkan punya semua modal juara.
Sebagai tuan rumah, Inggris punya skuat mumpuni yang diisi oleh para pemain-pemain kelas satu.
Baca juga: Amarah Hooligan Inggris Serang Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka, Polisi Turun Tangan
Dukungan pun secara deras mengalir bagi timnas Inggris.
Tak cuma rakyat jelata, penggawa kerajaan Inggris bahkan datang langsung ke stadion untuk memberi dukungan.
Malam itu, tampak Pangeran William, istrinya, Kate Middleton, dan putra mereka Pangeran George, terlihat berada di tribun VIP stadion.
Pada tribun itu, hadir pula Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bersama sang istri, Carrie.
Tampak, selebritis dunia macam David Beckham, Kate Moss, dan Tom Cruise juga muncul memberi dukungan.
Baca juga: Data & Fakta Final EURO 2020 Inggris Vs Italia, Donnarumma Memang Superman, Inggris Anti-Adu Penalti
Wajah Ceria Berubah Masam
Daily Mail melaporkan, pertandingan final tadi malam terasa seperti 'roller coaster' bagi setiap pendukung Inggris.
Keceriaan di wajah Pangeran George misalnya, menjadi cerminan kegembiraan jutaan warga Inggris saat mereka bersorak atas gol cepat Luke Shaw di menit kedua.
Sang pangeran yang baru berusia 7 tahun tersebut terlihat memeluk sang ibu saat Inggris unggul.
Baca juga: Italia Juara EURO 2020, Pangeran William ke Skuat Inggris: Tegakkan Kepala Kalian!
Wajah para suporter Inggris, termasuk para anggota kerajaan, berubah menjadi tegang setelah Inggris lebih banyak tertekan seusai unggul duluan.
Statistik UEFA menunjukkan, Inggris hanya mengusai penguasaan bola sebanyak 38 persen.
Bandingkan dengan dominasi Italia dengan 62 persen penguasaan bola.
Italia juga lebih banyak melepas tembakan, yaitu 20 kali dengan enam mengarah ke gawang lawan.
Baca juga: Data & Fakta Final EURO 2020 Inggris Vs Italia, Donnarumma Memang Superman, Inggris Anti-Adu Penalti
Adapun Inggris mencatat enam peluang dengan satu yang mengenai sasaran.
Ekspresi kekecewaan akhirnya benar-benar terpancar saat akhirnya Inggris harus kebobolan di menit ke-67 lewat gol balasan Leonardo Bonucci.
Inggris Vs Italia mesti dilewati lewat babak perpanjangan waktu 2X15 menit di mana skor tetap imbang 1-1 di akhir perpanjangan waktu.
Babak adu penalti menghadirkan suasana menegangkan yang pada akhirnya mengubah wajah mereka menjadi terlihat masam saat Inggris kalah saat penalti Bukayo Saka diblok Gianlugi Donnarumma.
Baca juga: Italia Juara EURO 2020, Pangeran William ke Skuat Inggris: Tegakkan Kepala Kalian!
Bak kena prank, keceriaan di awal babak laga final, langsung luntur berubah menjadi raut kekecewaan.
Pangeran George sampai harus dihibur sang ayah, Pangeran William. Sementara Kate Middleton tampak sempat menutup wajahnya seolah tak percaya kemenangan Inggris sirna.
Selepas pertandingan, Pangeran William mengutarakan kekecewaannya.
Dia secara sportif memberi selamat kepada Italia dan tetap memberikan dukungan bagi timnas Inggris.
"Memilukan. Selamat buat @Azzurri atas kemenangannya. @England, kalian sudah melangkah hingga sejauh ini, tapi sayangnya ini bukan harinya kita," kata Pangeran William dalam unggahannya di Instagram.
"Tegakkan kepala kalian dan banggalah pada diri kalian. Satu tahu akan akan kesempatan lagi berikutnya," kata Pangeran William.
Jalannya pertandingan
Pertandingan baru berlangsung dua menit saat Luke Shaw mencetak gol ke gawang Italia.
Lewat sebuah skema serangan balik Inggris, Kieran Trippier mengirim umpan silang ke arah sisi kanan kotak penalti Italia.
Bola mendarat di kaki kiri Luke Shaw yang menunggu di dekat gawang Italia.
Bek Manchester United tersebut langsung meneruskannya dengan tendangan keras kaki kiri ke arah gawang Gianluigi Donnarumma.
Gol Luke Shaw tersebut sahih menjadi gol tercepat sepanjang sejarah final EURO.
Italia mendapat peluang menyamakan kedudukan lewat tendangan bebas Lorenzo Insigne pada menit ke-7.
Namun, bola hasil sepakan kaki kanan Insigne masih melambung di atas mistar gawang Inggris.
Italia masih berusaha menembus pertahanan Inggris hingga laga memasuki menit ke-20, ketika laga terhenti untuk sementara karena Jorginho mendapat perawatan akibat cedera pada lututnya.
Beruntung bagi Italia, gelandang Chelsea tersebut masih bisa melanjutkan pertandingan.
Federico Chiesa ganti mendapat peluang emas pada menit ke-34 lewat sepakan kaki kiri dari luar kotak penalti Inggris.
Apes bagi pemain Juventus tersebut karena bola hanya meluncur ke sisi kiri gawang Jordan Pickford.
Hingga babak pertama usai, keunggulan 1-0 untuk Inggris tetap bertahan.
Italia kembali mendapat kans memecah kebuntuan ketika babak kedua baru berlangsung lima menit.
Akan tetapi, tendangan bebas Lorenzo Insigne via kaki kanan pada menit ke-50 melebar ke sisi kiri atas mistar gawang Inggris.
Federico Chiesa kembali mendapatkan peluang emas keduanya pada menit ke-60.
Chiesa melepas tembakan kaki kanan dari dalam kotak penalti. Bola meluncur mulus ke arah gawang Inggris.
The Three Lions masih bisa bernapas lega karena Jordan Pickford bisa menepis bola menjauh sebelum melewati garis gawang.
Gol yang ditunggu-tunggu Italia datang pada menit ke-66 lewat gol Leonardo Bonucci.
Berawal dari tandukan Marco Verratti yang ditepis Pickford, bola muntah disambar Bonucci dengan sepakan kaki kiri di mulut gawang Inggris.
Skor imbang 1-1 memaksa kedua tim harus melanjutkan laga lewat babak perpanjangan waktu.
Sebelumnya, kedua tim sama-sama mengarungi laga semifinal yang melelahkan sebelum memastikan tempat pada partai pamungkas EURO 2020.
Italia menaklukkan Spanyol 4-2 pada babak adu penalti dalam semifinal pada Rabu (7/7/2021) setelah bermain imbang 1-1 dalam waktu normal dan perpanjangan waktu.
Sehari kemudian, Inggris melewati babak perpanjangan waktu sebelum menundukkan timnas Denmark 2-1.
Skor 1-1 bertahan hingga 15 menit babak pertama perpanjangan waktu.
Tendangan bebas kaki kiri Federico Bernadeschi sempat menghidupkan asa Italia pada menit ke-105 untuk membalikkan keadaan.
Akan tetapi, bola yang mengarah ke sisi kiri gawang Jordan Pickford masih bisa diamankan kiper berusia 27 tahun itu.
Kedua tim belum mampu memecahkan kebuntuan hingga babak kedua extra time.
Adu penalti pun menjadi jalan terakhir untuk mencari juara EURO 2020.
Domenico Berardi maju sebagai penendang pertama Italia. Tendangan kaki kirinya sukses mengecoh Pickford dan bola sukses bersarang ke sisi kanan gawang Inggris.
Harry Kane ganti maju sebagai penendang kedua. Kapten Inggris tersebut tanpa keraguan melepas tembakan kaki kanan ke arah kanan gawang dan menaklukkan Donnarumma.
Andrea Belotti, yang menjadi penendang kedua Italia, gagal melaksanakan tugasnya.
Tembakan kaki kanan Belotti, yang mengarah ke kiri gawang, sukses dibaca Pickford yang sukses melakukan blok.
Inggris berada di atas angin. Harry Maguire, yang menjadi algojo kedua Inggris, tak menyia-nyiakan kesempatan.
Bek Man United itu menaklukkan Donnarumma dengan tendangan kaki kanannya.
Leonardo Bonucci memperpanjang napas Italia lewat tendangan kaki kanannya yang bersarang di pojok kanan atas tanpa terhalau Pickford.
Marcus Rashford maju sebagai eksekutor ketiga Inggris. Apes bagi Rashford karena tembakan kaki kanannya membentur sisi bawah kanan tiang gawang alih-alih mengecoh Donnarumma.
Federico Bernadeschi memanfaatkan kegagalan Rashford dengan mengeksekusi penalti Italia lewat tembakan kaki kiri.
Bola mulus meluncur ke tengah gawang Pickford.
Jadon Sancho ikut bernasib buruk. Tendangan kaki kirinya terbaca oleh Donnarumma yang bisa menahan bola.
Jorginho maju sebagai eksekutor Italia berikutnya. Pickford dengan gemilang mematahkan tembakan kaki kanannya.
Bukayo Saka yang maju sebagai penendang terakhir Inggris. Ia melepas tembakan kaki kiri ke sisi kiri Donnarumma.
Donnarumma bisa membaca arah tembakannya dengan bagus dan menghalau bola.
Kegagalan Saka mengunci kekalahan Inggris 2-3 lewat adu penalti. (dailymail/BolaSport)
Italia 1-1 Inggris (Leonardo Bonucci 66' - Luke Shaw 2') *adu penalti 3-2
SUSUNAN PEMAIN
Italia (4-3-3): 1-Gianluigi Donnarumma; 2-Giovanni di Lorenzo, 19-Leonardo Bonucci, 3-Giorgio Chiellini, 13-Emerson Palmieri; 18-Nicolo Barella (16-Bryan Cristante 54'), 8-Jorginho, 6-Marco Verratti (5-Manuel Locatelli 94'); 14-Federico Chiesa (20-Federico Bernadeschi 85'), 17-Ciro Immobile (11-Domenico Berardi 54'), 10-Lorenzo Insigne (9-Andrea Belotti 91')
Pelatih: Roberto Mancini
Inggris (3-4-2-1): 1-Jordan Pickford; 2-Kyle Walker (17-Jadon Sancho 119'), 5-John Stones, 6-Harry Maguire; 2-Kieran Trippier (25-Bukayo Saka 71'), 14-Kalvin Phillips, 4-Declan Rice (8-Jordan Henderson 73') (11-Marcus Rashford 119'), 3-Luke Shaw; 19-Mason Mount (7-Jack Grealish 99'), 10-Raheem Sterling; 9-Harry Kane
Pelatih: Gareth Southgate
Wasit: Bjorn Kuipers (Belanda)