SENYUM merekah di bibir Glen usai berpamitan dan bersalaman dengan Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka Paku Alam X di Bangsal Kepatihan, Senin (8/7/2019).
Glen adalah salah satu calon jamaah haji yang paling muda menunaikan ibadah haji di Tanah Suci.
Kepada wartawan, Glen mengaku tertarik untuk menunaikan ibadah haji karena ingin mengunjungi rumah Allah di usia muda.
Tetapi, dia mengaku harus menunggu selama hampir 8 tahun untuk bisa menunaikan ibadah haji.
"Saya memang ingin menunaikan ibadah haji di usia muda. Di sana saya ingin mendoakan orang-orang yang berjasa dalam hidup saya," ujar Glen.
Glen sudah mendaftarkan diri untuk berhaji sejak usia 11 tahun. Saat itu, dia duduk di kelas lima SD.
Mahasiswa Teknik Kimia UPN Veteran semester 3 itu berangkat bersama kedua orang tuanya.
Dia sudah melakukan persiapan sejak setahun terakhir dengan mengikuti manasik haji di KBIH Hajar Aswad.
"Saya juga berdoa setelah saya lulus bisa menjadi insinyur seperti yang saya cita-citakan, " paparnya.
Glen mengaku sudah mendalami agama secara tekun sejak kecil.
Dia mengaku senang saat hendak berangkat bersama 3.630 jamaah haji lainnya dari embarkasi Solo
pada 12 Juli 2019 nanti.
Selain Glen, satu jemaah haji asal Yogyakarta juga menjadi yang termuda atas nama Salma Dewina yang berusia 19 tahun.
Sedangkan jemaah haji tertua berusia 96 tahun atas nama Sopiah Moh Anwar.
Ana Yulianti, ibunda Glen mengatakan, dia mendaftarkan Glen pada saat umur 11 tahun.
Meski masih usia belia, namun Glen ternyata menyambutnya sangat antusias.
"Saya senang, meski kehidupan anak-anak milenial yang masih ego, dia ternyata berniat untuk melaksanakan rukun Islam kelima ini," paparnya.
Ana mengaku sangat bersyukur bisa berangkat haji bersama anak semata wayangnya itu.
Apalagi sedikit anak muda yang memiliki niat untuk berhaji di usia yang relatih masih muda.
"Mudah-mudahan semakin tambah dewasa semakin dalam ilmunya. Harapannya banyak memberikan iman di hatinya. Dia ingat ada Allah," kata Ana.
Ayah Glen, Heri Sofyan bersyukur anaknya yang masih muda ini mau menunaikan ibadah haji. Meskipun tantangan di usianya sangat banyak.
"Alhamdulilah masih muda bisa berangkat. Tantangannya banyak, anak muda berangkat haji dianggap sok suci. Tetapi, tidak seperti itu, " katanya.
Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka Paku Alam X yang membacakan sambutan tertulis Gubernur DIY berharap kepada seluruh jamaah agar mendoakan DIY.
Gubernur juga mengingatkan jemaah untuk senantiasa menjaga kesehatan.
"Jagalah kesehatan karena suhu udara sangat berbeda dengan di Tanah Air. Harap selalu komunikasi dengan petugas dan paramedis," ujarnya.
Kepala Kanwil (Kakanwil) Kemenag DIY, Edhi Gunawan melaporkan, jumlah jemaah dan petugas haji DIY pada tahun ini mencapai 3.630 orang yang terbagi dalam 11 kelompok terbang atau kloter, mulai dari Kloter 21-SOC hingga 29-SOC dan ditambah Kloter tambahan 96-SOC dan 97-SOC.
Baca: Muncikari Tawarkan Penyanyi Dangdut Layani Pria Hidung Belang, Tarifnya Hingga Rp 800 Ribu
Baca: Di Hadapan Penyidik, Galih Ginanjar Akui Ingin Permalukan Fairuz A Rafiq
Baca: Rina Perintahkan Selingkuhannya Habisi Nyawa Andi Usai Suaminya itu Mengaku Hamili Wanita Lain
"Penambahan Kloter ini seiring dengan kebijakan Presiden Joko Widodo setelah bertemu Raja Arab Saudi, di mana Indonesia mendapat tambahan kuota 10 ribu. Untuk DIY pada tahun ini mendapat tambahan 379 kuota, " katanya.
Adapun, waktu pemberangkatan masuk Asrama Haji Donohudan untuk Kloter 21 hingga 29-SOC mulai Jumat 12 Juli sampai dengan Senin 15 Juli 2019.
Sedangkan dua kloter tambahan yakni Kloter 96 dan 97-SOC menurut jadwal akan diberangkatkan pada Minggu 4 Agustus 2019.
Perkiraan tiba kembali di Solo mulai Sabtu 24 Agustus 2019 hingga Selasa 27 Agustus 2019.
Sementara dua kloter terakhir jamaah DIY dijadwalkan tiba di Tanah Air pada Ahad 15 September 2019.
"Adapun pemondokan selama di Makkah khusus jamaah haji asal Embarkasi SOC termasuk jamaah haji DIY akan ditempatkan di wilayah Jarwal yang berjarak kurang lebih 1 km dari Masjidil Haram," urainya.
Dia menyebut calon jamaah haji termuda adalah Glenn Muhammad Ansof Kukuh Wicaksono yang beralamat di Perum UPN Kregan Kabupaten Sleman dengan usia 19 tahun 7 bulan 7 hari.
Sedang calon jemaah tertua adalah Supiah Moh. Anwar yang beralamat di Kembaran, Kabupaten Bantul yang berusia 96 tahun 3 bulan 28 hari. (Agung Ismiyanto)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Kisah Glen Calon Jemaah Haji Termuda Asal Yogyakarta, Didaftarkan Sejak Kelas 5 SD