Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi Dari Makkah
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH – Kejadian keterlambatan ketibaan jemaah haji Indonesia di Arab Saudi kembali terjadi. Sebabnya masih masalah yang sama yakni masalah pada pesawat pengangkut jemaah haji.
Yang terbaru terjadi pada Kloter jemaah haji asal Embarkasi Banjarmasin (BDJ) mengalami keterlambatan tiba di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Arab Saudi hingga 13 jam.
Penyebabnya, pesawat pengangkut mengalami kerusakan sebelum terbang dari Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Sebenarnya yang mengalami kerusakan hanya pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA8110. Pesawat pengangkut jamaah haji kloter 10 BDJ ini semestinya tiba di Bandara King Abdul Aziz Jeddah pada Rabu (24/7/2019) pukul 06.30 Waktu Arab Saudi (WAS). Namun karena ada gangguan teknis, baru tiba di Jeddah pada pukul 19.55 di hari yang sama.
Kasie Kedatangan dan Pemberangkatan Daerah Kerja (Daker) Bandara Jeddah-Madinah PPIH 2019, Cecep Nursyamsi mengungkapkan, keterlambatan pesawat GA8110 berpengaruh pada penerbangan berikutnya, yakni GA8111 dan GA8112 yang mengangkut jamaah haji kloter 11 dan 12 BDJ. Kloter 11 yang semula dijadwalkan tiba di Bandara Jeddah pada Kamis (25/7/2019) pukul 18.00 WAS, mundur menjadi Jumat (26/7/2019) pukul 02.10 WAS.
"Selanjutnya kloter 12 (BDJ), yang rencananya tanggal 27 Juli 2019 pukul 00.35 WAS, mengalami perubahan menjadi mendarat menjadi pukul 08.25 di hari yang sama," kata Cecep kepada tim Media Center Haji (MCH), Kamis (25/7/2019).
Pesawat yang mengalami kerusakan di Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin, kata Cecep, terpaksa menunda keberangkatan karena harus menunggu kiriman spare part dari Jakarta.
Menurutnya, keterlambatan itu tidak terlalu berpengaruh pada persiapan penyambutan di Bandara King Abdul Aziz Jeddah. Sebab, pihak maskapai memberitahukan kejadian itu lebih awal sehingga pihaknya langsung berkoordinasi dengan penyedia katering jamaah.