Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi Dari Makkah
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Puncak pelaksanaan ibadah haji yakni wukuf di Padang Arafah tak lama lagi akan tiba. Sekitar dua pekan lagi seluruh jemaah haji dari berbagai belahan dunia akan melakukan wukuf di Padang Arafah.
Untuk memastikan layanan bagi jemaah haji Indonesia bisa berjalan dengan baik saat pelaksanaan wukuf di Arafah, Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Nizar Ali di Arafah, Sabtu (27/7/2019), mengatakan survei awal di Armuzna perlu dilakukan untuk memastikan layanan bagi jamaah berjalan dengan baik saat pelaksanaan.
“Ini bagian dari namanya survei awal, untuk memastikan para pekerja sudah bekerja dengan baik. Kemudian unit-unit yang menjadi kebutuhan kita, termasuk AC dan pemasangannya, itu harus kita pastikan siap,” katanya.
Ia memimpin langsung peninjauan tersebut dengan diserta rombongan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019.
Nizar meninjau tenda-tenda di Arafah dan melihat langsung para pekerja yang masih memasang instalasi AC, air, kabel, dan karpet.
Bahkan beberapa tenda untuk petugas misalnya sampai dua pekan menjelang puncak haji masih belum terpasang. Namun Nizar memastikan persiapan sampai saat ini telah mencapai 90 persen.
“Sudah 90 persen. Dan nanti pada survei yang kedua, kita akan uji coba ada di dalam tenda kemudian AC dinyalakan, apakah betul-betul sudah berfungsi dengan baik apa tidak. Nanti kalau survei kedua kita siang hari jadi jam 12 sampe jam 1, untuk memastikan ac nya berfungsi dengan baik,” katanya.
Sementara survei ketiga akan dilakukan pada hari-hari akhir menjelang wukuf di Arafah, dan menjelang mabit di Mina dan Muzdalifah.
“Kalau tenda itu (kapasitasnya berbeda) setiap maktab, karena ada ukurannya 15 x 15 (meter), ada ukurannya 10 x 15, tetapi yang pasti bahwa kita pastikan jamaah itu spacenya berapa, rata-rata itu 1,3 meter kalo di Arafah, jadi masih longgar dalam konteks ini,” katanya.
Ia menekankan jumlah ruang tenda dan kapasitasnya sangat tergantung dari tempat yang disediakan oleh Muassasah, apalagi karena maktab-maktab berbeda-beda luasanya.
maktab ini lain2 karena satu zonasi ini luasnya beda juga, tergantung jumlah space dan tenda yg disiapkan pihak muassasah.