Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi Dari Makkah
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Secara bertahap sebanyak 231 ribu jemaah haji Indonesia mulai meninggalkan Kota Makkah Al Mukarromah.
Mereka yang tergabung dalam gelombang pertama sebagian besar telah kembali ke Tanah Air dan jemaah haji gelombang kedua beranjak menuju Madinah Al Munawwaroh.
"Sesuai dengan jadwal Kota Makkah akan bersih dari jemaah haji Indonesia pada 6 September, selanjutnya para petugas Daker Makkah kembali ke Tanah Air mulai 8 September," kata Kadaker Makkah Subhan Cholid, Selasa (27/8/2019).
Saat ini sudah separuh jemaah haji Indonesia telah meninggalkan Makkah Al Mukaramah.
Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama, hingga Senin (26/8/2019) pukul 19.00 waktu Arab Saudi, sebanyak 52 persen atau 274 dari 529 kelompok terbang jemaah haji Indonesia telah meninggalkan Kota Makkah.
"274 kloter itu terdiri dari 167 kloter jemaah gelombang I yang diberangkatkan ke Jeddah, dan 107 kloter jemaah gelombang II yang diberangkatkan ke Madinah," jelas Kepala Seksi Data dan Informasi Daerah Kerja Makkah, Nurhannudin.
Sebanyak 68.890 jemaah dan petugas haji yang diberangkatkan ke Jeddah menurut Nurhan, diterbangkan ke tanah air dengan menggunakan dua maskapai, Garuda Indonesia Airlines (GIA) dan Saudi Arabia Airline (SV).
"Hingga pukul 19.00 WAS tadi, baru 165 kloter yang diterbangkan ke tanah air. Rinciannya, 78 kloter diterbangkan oleh Garuda Indonesia Airlines, dan 87 kloter diterbangkan dengan Saudi Arabia Airlines. Totalnya, sebanyak 68.121 jemaah dan petugas yang sudah diterbangkan ke tanah air," jelasnya.
Sementara menurut Nurhan, berdasarkan data Siskohat Kesehatan, hingga sore kemarin terdapat 271 jemaah haji Indonesia yang masih dirawat, baik di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS).
"Sementara jumlah jemaah haji yang wafat hingga hari ini mencapai 347 orang. Berdasarkan data yang masuk, paling banyak jemaah wafat di Makkah yaitu sebanyak 265 orang," ujar Nurhan.