Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi Dari Makkah
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Berangsur-angsur perpulangan jemaah haji Indonesia dari Makkah Al Mukarromah menuju Tanah Air akan selesai. Kepala Daker Bandara, Arsyad Hidayat menjelaskan besok akan jadi fase terakhir jemaah yang pulang dari Jeddah dengan memakai fasilitas Eyab.
“Insyallah besok kita akan kedatangan kloter terakhir yang mendapatkan fasilitas Eyab yakni SUB-36. Berangkat 22.45 WAS, ini menandai terakhir kloter terakhir eyab di jeddah. Sehingga 16 kloter eyab sudah selesai,” kata Arsyad Hidayat, Rabu (28/8/2019).
Meski demikian bukan berarti besok adalah hari terakhir bagi jemaah haji gelombang pertama yang pulang ke Tanah Air lewat Jeddah. Masih ada jemaah haji yang berada di Makkah menunggu jadwal perpulangan.
Baca: Juventus Bakal Didekati AS Roma untuk Pinjam Daniele Rugani
Baca: Tara Basro Akui Tak Seagresif Wulan, Karakter yang Diperankannya di Film Gundala
Baca: Uji Publik dan Wawancara KPK, Dekan Unej Ditanya Soal Dugaan Plagiarisme hingga Sakit Vertigo
“Insyalllah selesai dari Jeddah pada 1 September. Di saat bersamaan pada 30 Agustus pemulangan jamaah dari Madinah. Jadi akan ada dua berjalan. Di Bandara Jeddah dan mulai di Bandara Madinah,” ujar Arsyad.
Perpulangan jemaah haji tahun ini mendapatkan kemudahan dengan adanya fasilitas Eyab di Bandara, yakni dengan mempercepat proses administrasi jemaah haji terutama masalah ke Imigrasian sehingga tak menimbulkan masa tunggu yang lama di bandara.
“Alhamdulillah dari hasil pantauan kami, dari beberapa kloter yang pulang melalui Eyab relatif lebih cepat lancar dan sisi jamaah sangat apresiasi. Karena tidak lagi menunggu di ruang tunggu terbuka yang sedikit panas. Tetapi turun dari bus masuk ke lounge yang disiapkan sofa nyaman, ruang ber AC, dan suguhan seperti tarian, hadiah, makanan oleh pihak arab saudi. Toilet masjid juga tersedia. Kemudian barang seperti baju arab dijual juga. Sehingga jamaah seperti masuk ke ruangan VIP bandara yang sering kita lihat,” ujar Arsyad.
Arsyad menambahkan, fasilitas Eyab juga akan diterapkan kepada jemaah haji yang akan kembali ke Tanah Air dari Bandara Jeddah.
“Pagi ini kami baru rapat dengan pimpinan proyek eyab GACA Mr Muslih Asihri. Mereka sudah konfirmasi untuk eyab diberikan juga untuk jamaah indonesia yang pulang dari madinah. Mulai 4-14 september,” katanya.
Jumlah jemaah yang akan kembali dari Madinah jauh lebih banyak dari bandara Jeddah. Sekitar 13.533 orang atau 32 kloter. Untuk tahun ini, Kloter dari JKS dan SUB yang menggunakan Saudia Airlines, Saat ini baru dua embarkasi yang mendapatkan fasilitas tersebut.
“Untuk teknisnya daripada pemberangkatan dari hotel Madinah, tiba di Madinah, sebagaimana kami dengar, hampir sama. Jadi bagasi jemaah tas besar koper nanti akan ditimbang dahulu 24 jam sebelum take off oleh perusahan yang ditunjuk. Kemudian akan ditempeli QR code identitas jamaah. Kemudian jamaah diharapkan sudah tiba di bandara Madinah 3-4 jam sebelum pesawat takeoff. Bus datang masuk ke namanya paviliun 5. Kemudian setelah itu jamaah diarahkan masuk ke gate haji. Setelah itu jamaah pemeriksaan keimigrasian. Lalu diarahkan di lounge Eyab di tempat internasional,” kata Arsyad.
Arsyad mengucapkan terima kasih atas inovasi pemerintah Arab Saudi dengan adanya fasilitas Eyab ini.
“Ini bentuk modernisasi pelayanan yang digagas oleh raja dan putra mahkota. Untuk bagaimana memperbaiki pelayanan kepada jamaah haji. Kami apresiasi, karena di seluruh instansi terkait pelayanan haji memiliki inovasi. Terkait Eyab sendiri kita merasa terbantu. Jamaah yang kelelahan, kepanasan, dan butuh tempat nyaman. Menurut saya sangat bagus dan baik. Kekurangan pastinya ada kartena ini pertama. Tapi secara umum bagus dan baik,” kata Arsyad.