Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi Dari Makkah
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Ada-ada saja tingkah jemaah haji saat mengisi waktu luang di akhir masa mereka di Tanah Suci.
Berakhirnya masa puncak haji membuat jemaah haji kini dengan menziarahi beberapa tempat bersejarah di Tanah Suci sambil menunggu jadwal pulang ke Tanah Air.
Salah satu yang dilakukan adalah meninggalkan coretan-coretan yang tak jelas di beberapa situs bersejarah.
Tak jarang jemaah meninggalkan jejak cinta dengan coretan nama di Jabal Rahmah.
Untuk itu Jemaah haji Indonesia diminta dan diimbau untuk tidak ikut-ikutan mencoret-coret situs bersejarah di Tanah Suci karena seluruhnya memiliki nilai kesejarahan yang sangat tinggi.
Kepala Daerah Kerja Mekkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) 2019 Subhan Cholid mengatakan kerap kali saat berkunjung ke situs bersejarah di Mekkah seperti Jabal Nur, Jabal Tsur, Jabal Rahmah, Hudaibiyah, dan lain-lain banyak dijumpai tulisan-tulisan nama bahkan tidak jarang di antaranya nama khas Indonesia.
Diketahui, tak jarang ada saja yang meninggalkan jejak cinta di tempat bersejarah ini.
Baca: Romantisme di Tanah Suci Viral, Ngomel Saat Pisah, Kakek Mahmud Ceria Lagi Disuapi Nenek Kalsum
Baca: Benih Asmara Roger Danuarta dan Cut Meyriska Tumbuh Saat Pertama Bertemu di Lokasi Syuting
“Banyak ditemukan tulisan-tulisan yang kita tidak paham. Ada juga warga kita, kita dapati. Misalnya di Jabal Rahmah ada tulisan Ahmad love Sarinem. Atau apalah sejenisnya. Itu iseng-iseng seperti. Yang tahu maksudnya orangnya tersebut,” katanya.
Tak hanya itu, bahkan beberapa di antaranya menempelkan atau meninggalkan foto-foto mereka di tempat tersebut.
“Terus menempel foto juga. Entah maksudnya untuk apa. Maksudnya mungkin supaya bisa kembali ke situ atau apa. Tapi itu kan kemudian menjadikan tempat itu menjadi tidak bagus lagi. Penuh coretan dan kotor,” katanya.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada jamaah saat berkunjung ke tempat-tempat bersejarah agar turut menjaga kelestarian, kebersihan, dan kerapian dari tempat-tempat tersebut.
Apalagi karena tempat tersebut sangat bersejarah dan punya makna yang luar biasa.
“Jangan kemudian dikotori dengan coretan-coretan yang itu sesungguhnya cukup di batin saja atau ditulis dalam bukunya sendiri. Atau kalau memang itu sangat berkesan di hatinya tulislah di hati yang paling dalam dengan tinta emas tanpa harus menuliskannya di batu-batu yang punya nilai sejarah yang besar itu,” katanya.
Menurut dia, tempat tersebut perlu dijaga tetap lestari supaya bisa dinikmati oleh orang dari seluruh dunia dan menjadi pelajaran berharga bagi semua dengan melihat secara langsung tentang sejarah-sejarah tersebut.
Ia mengatakan ada aturan ketat yang tertulis secara resmi dari Pemerintah Arab Saudi bahkan ada denda jika ditemukan pelaku pencoretan.
Seperti misalnya juga jika ditemukan coretan di tenda di Mina maka ada denda sejumlah uang untuk membersihkannya.
“Jadi kami imbau kesadaran seluruh pihak untuk sama-sama menjaga kebersihan bahkan juga kesucian tempat-tempat yang punya nilai sejarah besar,” katanya.
Jabal Rahmah, Saksi Sejarah Kasih Sayang Nabi
Dilansir dari Islam Pos, Jabak Rahmah adalah bukit bebatuan yang tingginya sekitar 70 meter.
Di tengahnya ada tugu atau monumen yang terbuat dari beton persegi empat berwarna putih.
Lebarnya 1,8 meter dan tingginya 8 meter. Letaknya di tepi padang Arafah yang merupakan daerah pinggiran timur Makkah.
Jabal Rahmah sering dikenal sebagai bukit kasih sayang.
Berasal dari kata rahmah yang berarti kasih sayang. Merupakan tempat legendaris yang tidak pernah sepi dari kunjungan jamaah Haji maupun umroh.
Bukit kasih sayang (Jabal Rahmah) adalah tempat di mana menjadi saksi 3 peristiwa penting bagi peradapan Islam.
Yang sering dikenal orang hanyalah tempat pertemuan Nabi Adam dan Siti Hawa.
Padahal ada peristiwa lain yang menjadi saksi sejarah.
Berikut ini adalah rincian tentang 3 peristiwa bersejarah yang harus diketahui umat muslim, yaitu:
1. Pertemuan Nabi Adam dan Siti Hawa
Nabi Adam dan Siti Hawa, dahulunya berada di surga. Karena melanggar perintah Allah, maka Nabi Adam dan Siti Hawa diturunkan dari surga. Mereka ditempatkan di bumi yang berjauhan tempatnya.
Setelah berpuluh tahun berdoa dan memohon ampunan, maka Allah menerima taubatnya. Allah mempertemukan kembali Nabi Adam dan Siti di Jabal Rahmah.
Keduanya berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah mendzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.” (TQS Al A’raf : 23)
Setelah dipertemukan kembali, maka Nabi Adam dan Siti Hawa melanjutkan hidupnya, hingga mempunyai anak keturunan yang banyak hingga akhir zaman.
2. Mimpi Nabi Ibrahim as
Nabi Ibrahim sejak muda sudah senang berqurban. Ratusan ternak akan diqurbankan demi menjalankan perintah Allah. Hingga sempat terucap, jangankan ternak, apapun yang aku miliki jika Allah menghendaki maka akan kuberikan.
Hingga setelah berpuluh tahun kemudian, Allah ingin membuktikan janji Nabi Ibrahim. Allah memberikan petunjuk melalui mimpi. Dalam mimpinya, Nabi Ibrahim melihat dirinya menyembelih anak kesayangannya, Ismail.
Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, Ibrahim berkata,”Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu. In syaa Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (TQS Ash Shaffat : 102)
Nabi Ibrahim ragu, apakah mimpi ini dari Allah? Hatinya bimbang. Kemudian Allah menunjukkan lewat mimpi yang sama hingga 3 kali. Dengan begitu Nabi Ibrahim semakin yakin kalau mimpi itu berasal dari Allah. Beliau menyadari kalau mimpi itu benar dari Allah saat di Jabal Rahmah.
3. Turunnya wahyu terakhir kepada Rasulullah saw
Di Jabal Rahmah, Rasulullah saw pernah memberikan dakwah yang menjelaskan kesempurnaan agama Islam. Kabar tersebut disambut gembira oleh umat muslimin. Namun tidak dengan kedua sahabat beliau, Umar bin Khattab dan sayyidina Abu Bakar Shidiq. Keduanya justru menangis karena memiliki firasat akan ditinggalkan Rasulullah.
Saudaraku, Islam adalah agama yang sempurna. Risalah yang diemban Rasulullah itu sudah disampaikan dengan jelas. Allah ridlo dengan ajaran yang dibawa Rasulullah ini, untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia yang hingga akhir zaman.
Syariatnya sangat lengkap. Jika manusia mengalami masalah apapun dalam hidupnya, Allah sudah memberikan pedoman dalam menjalaninya. Maka seharusnya semua manusia menjalankan syariat Islam ini dengan penuh ketaatan.
Dulu Nabi Ibrahim sempat melanggar perintah Allah langsung diusir dari surga. Untuk mendapat pengampunan perlu taubat berpuluh-puluh tahun lamanya.
Kemudian Nabi Ibrahim diuji ketaatannya oleh Allah. Apakah Nabi Ibrahim betul-betul taat dan cinta Allah? Allah menguji dengan perintah untuk menyembelih Ismail. Ketaatan Nabi Ibrahim tak diragukan. Demi cintanya kepada Allah, maka dengan penuh keikhlasan perintah itu ditunaikan. Sungguh, Allah percaya dengan kekuatan iman Nabi Ibrahim. Hingga Allah berikan gelar bapak tauhid, karena sangat memurnikan keimanannya kepada Allah.