News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Idul Adha 2020

Ingin Puasa Arafah Tapi Masih Belum Tunai Qadha Puasa Ramadan, Ini Saran Ustaz Adi Hidayat

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puasa Tarwiyah dan Arafah

TRIBUNNEWS.COM - Puasa Arafah lazim dilakukan umat muslim menjelang Idul Adha. Ibadah sunah ini dikerjakan untuk menggapai pahala.

Puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah atau bertepatan dengan 30 Juli 2020.

Namun, bagaimana jika hendak melakukan Puasa Arafah tapi masih ada utang Puasa Ramadan yang harus dibayar?

Mana yang harus didahulukan, Puasa Arafah atau membayar Puasa Ramadan?

Ustaz Adi Hidayat mengatakan, ada baiknya mengutamakan yang wajib lebih dulu.

Baca: Niat dan Keutamaan Menjalankan Ibadah Puasa Arafah, 9 Dzulhijjah 1441 H Kamis, 30 Juli 2020

Baca: Idul Adha: Kisah Hari Raya Penyembelihan Lengkap dan Pelaksanaannya Selama Pandemi Covid-19

Baca: Baru Terjadi Saat Pandemi Covid-19, Kiswah Kabah Digulung dan Ditutup Kain Putih di Awal Musim Haji

Muhammadiyah Tetapkan Idul Adha 1441 H Jatuh pada Jumat, 31 Juli 2020, Puasa Arafah 30 Juli 2020 (timesofindia.indiatimes.com)

"Saya secara pribadi lebih cenderung untuk mengqadha dulu puasa yang Ramadan yang belum ditunaikan,

karena Qadha itu sifatnya wajib ditunaikan, hanya kewajibannya luas terbentang, terbentang dari paska Ramadan

sampai masuk lagi akhir Syaban menjelang ke Ramadan yang kalau ada di tengah tengahnya hari tertentu gak boleh puasa,

di situ saja gak boleh puasa, seperti Idul Adha,

kemudian yang lainnya terbentang sampai masuk akhir Syaban," papar Ustaz Adi Hidayat.

Namun demikian, Ustaz Adi Hidayat tak menampik jika ada ulama yang berpendapat bahwa tidak ada salahnya jika ingin Puasa Arafah walau masih memiliki utang puasa.

"Ada yang berpendapat karena luas terbentang ya gak apa apa, kalau mau menunaikan puasa sunah yang jatuh waktunya hari tertentu saja seperti Puasa Arafah

ya niatnya Puasa Arafah dulu saja kan nanti hari selanjutnya masih ada hari panjang untuk menggantinya, ada yang berpendapat demikian di kalangan ulama," jelas Ustaz Adu Hidayat.

Secara pribadi, Ustaz Adi Hidayat lebih cenderung mengutamakan yang wajib lebih dulu.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini