TRIBUNJUALBELI.COM - Hari Raya Idul Adha segera tiba, sayangnya kita masih dalam situasi pandemi dimana semua kegiatan wajib dijalankan sesuai protokol kesehatan.
Selain protokol kesehatan dalam rangka penyembelihan hewan kurban, ada baiknya kita juga memperhatikan pengemasan daging yang akan dibagi-bagikan.
Cita-cita warga dunia termasuk Indonesia adalah bisa bebas dari plastik, ini menyangkut pengemasan daging kurban yang biasanya pakai kresek hitam pun jadi sorotan di Indonesia.
Seperti di DKI Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyerukan agar seluruh panitia kurban tidak lagi menggunakan plastik sekali pakai sebagai wadah daging kurban.
Menurut catatan, DKI Jakarta memproduksi 7.000 ton sampah setiap harinya. Sekitar 1.900-2.000 ton di antaranya merupakan sampah plastik.
Inovasi pengemasan tersebut juga dilakukan di Jawa Tengah.
Sejumlah rumah pemotongan hewan (RPH) sebagai tempat penyembelihan hewan kurban telah menyiapkan kemasan besek.
Manager Kampanye Perkotaan dan Energi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Dwi Sawung menyebutkan, inovasi pengemasan daging kurban yang ramah lingkungan memang penting dilakukan.
"Iya (penting)," kata Dwi saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/6/2020) siang.
Menurut dia, ada sejumlah bahan ramah lingkungan yang dapat digunakan untuk kemasan daging kurban.