Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sampai saat ini belum ada kuota resmi atau jumlah pasti yang diberikan pemerintah Arab Saudi kepada jemaah Indonesia untuk melakukan umrah di masa pandemi Covid-19 ini.
Hal ini dikatakan Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Firman M.Nur.
"Belum ada jumlah tertentu yang diberikan pemerintah Saudi untuk kuota umrah Indonesia per harinya," ujar Firman, saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Selasa (3/11/2020).
Firman menuturkan, sejauh ini penerbangan ke Arab Saudi dari Indonesia hanya tiga kali dalam sepekan, yakni Selasa, Kamis, dan Minggu.
Baca juga: Sempat Jeda 7 Bulan karena Covid-19, 10.000 Jemaah Umrah Mancanegara Kini Telah Tiba di Arab Saudi
Baca juga: Kemenag Terapkan Protokol Ibadah Umrah Saat Pandemi, Jemaah Wajib Test Swab 72 Jam Sebelum Berangkat
"Dari Jakarta baru tiga kali sepekan yaitu hari Ahad, Selasa, dan Kamis. Satu pesawat jumlah maksimal kapasitas bisa dibawa adalah 360 orang saja Jadi kalau dibuat rata-rata berarti per harinya baru 170-an orang bukan seribu," jelas dia.
Dirinya mengatakan, terdapat sejumlah syarat tambahan yang harus dipenuhi jemaah agar bisa umrah di masa pandemi ini, seperti menyertakan hasil tes swas atau usap yang memastikan diri tidak terpapar Covid-19 saat berangkat.
"Kuota itu tergantung juga untuk bisa memastikan sudah mendapat reservasi tiket, berikutnya kemudian hasil swab juga harus negatif dari virus Covid-19," jelas dia.
Diketahui, sebanyak 253 orang jemaah berangkat perdana saat Arab Saudi membuka kembali ibadah umrah untuk jemaah luar negeri, pada Minggu 1 November 2020.
Ratusan jemaah berangkat melalui Bandara Soekarno-Hatta. Sebelumnya, penerbangan umrah dari Indonesia sempat ditutup sejak Februari 2020 akibat dampak dari pandemi Covid-19.