TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah Indonesia menyatakan telah menerima nota diplomatik dari Kerajaan Arab yang membuka kembali ibadah umrah untuk jemaah asal Indonesia.
Kabar ini disambut Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP AMPHURI), Firman M Nur dengan rasa syukur.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam press briefing pada Sabtu, (9/10/2021) mengabarkan kabar Arab Saudi telah membuka kembali ibadah umrah.
Baca juga: AMPHURI Sambut Baik Dibukanya Ibadah Umrah untuk Jemaah Indonesia
Baca juga: Data PeduliLindungi Jemaah Umrah Bakal Diintegrasikan dengan Aplikasi Tawakalna
“Alhamdulillah, atas infomasi yang kita terima dari Menlu Retno Marsudi yang menyatakan bahwa telah mendapatkan nota diplomatik dari Arab Saudi terkait telah dibukanya kembali umrah bagi jamaah asal Indonesia. Tentu ini kabar baik bagi kami penyelenggara yang hampir dua tahun vakum, tidak menyelenggarakan perjalanan ibadah umrah dan jamaah yang telah tertunda sejak 27 Februari 2020 lalu,” kata Firman di Jakarta, Sabtu (9/10/2021).
AMPHURI mengapresiasi atas kinerja Menteri Luar Negeri yang telah melakukan upaya diplomasi dengan pemerintah Arab Saudi.
“Kami apresiasi, kami mendengar beberapa usaha yang telah dilakukan Menlu di tengah kesibukan belia pada pertemuan PBB di New York dengan Menteri Luar Negeri Saudi, Faishal bin Farhan beberapa waktu lalu, di mana beliau menyampaikan kabar baik tentang penanganan Covid di Indonesia yang kian membaik,” ujarnya.
Firman menambahkan AMPHURI juga mengapresiasi upaya yang dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin yang menerima Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Essam Abid Al-Thaqafy di kantor Kementerian Kesehatan di Jakarta beberapa waktu lalu.
Apresiasi yang sama juga diberikan kepada Dubes Essam yang mengadakan pertemuan dengan menerima Plt. Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama Khoirizi dan Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Budi Sylvana di Kedutaan Besar Saudi Arabia (KBSA) sebelumnya. Disusul kemudian, kunjungan Dirjen PHU Hilman Latif yang menemui Dubes Essam di KBSA belum lama ini.
“Dan apresiasi khusus tentunya kami untuk Ibu Retno yang pada hari libur akhir pekan ini langsung menyampaikan kabar gembira kepada masyarakat. Beliau tidak menundanya hingga hari Senin lusa,” kata Firman.
Firman mengatakan bahwa yang harus dipersiapkan dalam mengantisipasi kendala-kendala yang akan dihadapi ke depan adalah masalah barcode vaksin Indonesia yang konon informasinya masih belum bisa dibaca di Saudi.
Selain itu, kata Firman terkait syarat perjalanan umrah adalah vaksin covid-19 dosis lengkap, termasuk jenis vaksin yang diakui oleh Saudi, sehingga perlu adanya vaksin booster.
“Tentu ini diperlukan kordinasi dan sinergitas antar lintas kementerian agar masalah vaksinasi ini tidak menjadi kendala,” katanya.
“AMPHURI berharap hal-hal teknis yang masih jadi kendala antara kedua negara dapat segera disinkronkan dan diselesaikan secara seksama dan dalam tempo sesingkat-singkatnya,” imbuhnya berharap.
Selain itu, kata Firman, AMPHURI juga meminta pihak penerbangan agar segera mempersiapkan diri untuk kembali menerbangkan jamaah ke Jeddah atau Madinah.
“Memang, secara teknisnya, perlu waktu sehingga ketika umrah ini sudah dibuka, kita sudah siap dan tidak ada kendala apapun,” ujarnya.
Sementara kepada seluruh penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) agar segera bersiap untuk kembali melayani umat Islam Indonesia. “Demikian pula kepada calon jamaah umrah dan masyarakat muslim Indonesia yang belum vaksin, agar segera vaksin,” pungkasnya. (*)