TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Persiapan teknis sebulan sebelum puncak ibadah haji 9 Dzulhijjah 1444 Hijriyah (Selasa 27/6/2023) terus dikebut.
Otoritas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengklaim progress pembangunan tenda 229 ribu jamaah haji Indonesia di kawasan Arafah, Mina dan Musdalifah sudah mencapai 80 persen.
Baca juga: Pengertian Rukun-rukun Haji Menurut Kemenag: Ihram, Wukuf, Tawaf, Sai, Tahallul hingga Tertib
Semua tenda dipasangi mesin pendingin udara (air conditioner).
Hingga Sabtu (27/5/2023), pihak syarikah mulai menyebar dan meratakan tumpukan pasir di dalam tenda-tenda.
"Tenda Arafah dilapisi pasir sebelum dipasang karpet dan kasur busa. Jadi biar permukaannya menjadi lebih rata dan lebih nyaman." kata Ketua PPIH Arab Saudi 1444 H Subhan Cholid usai memantau persiapan fasilitas di kawasan tenda Arafah dan Mina, Mekah, Jumat (26/5/2023).
Direktur Bina Haji Luar Negeri Indonesia ini didampingi Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam, Kadaker Makkah Khalilurrahman, Kasi Akomodasi Daker Makkah Abduh, dan perwakilan dari Syarikah menyampaikan perkembangan proses pemasangan tenda di Arafah.
Menurutnya, meski puncak haji 9 Dzulhijjah 1444 Hijriyah, bertepatan Selasa (27 Juni 2023), namun persiapan harus dilakukan dari sekarang.
80 Persen Tenda Ber-AC untuk Wukuf di Arafah hingga Mina Terpasang, Agar Lebih Nyaman Dilapisi Pasir
80 Persen Konstruksi Tenda Ber-AC 229 Ribu Jemaah Haji Indonesia di Arafah-Mina Mulai Dilapisi Pasir
Baca juga: Momen Wukuf di Arafah: Menteri Yaqut Dzikir di Tumpukan Kardus, Jemaah Berdoa di Bawah Pohon Sukarno
Menurut Subhan, jemaah haji Indonesia dijadwalkan mulai masuk ke Kota Kelahiran Nabi Muhammad mulai Jumat 2 Juni 2023.
Persiapan di Daker Mekkah juga sudah mendekati final.
Para petugas Daker Mekkah hari ini mulai datang.
"Sampai hari ini sudah 80 persen tenda Arafah yang akan ditempati jemaah Indonesia sudah terpasang. Beberapa di antaranya juga sudah terpasang instalasi listrik dan juga pendingin ruangan (AC)," katanya.
Tenda-tenda maktab jamaah juga didesain lebih terang.
"Tadi kita minta agar penerangan di tenda lebih terang lagi karena banyak juga jemaah yang memanfaatkan waktu di Arafah untuk membaca Al-Qur'an. Saklar listrik kita cek jumlahnya juga cukup banyak," sambungnya.
(Tribunnews.com/Thamzil)