Di dalam pesawat Garuda nomor penerbangan GIA6156 yang ditumpangi bersama 360 jemaah haji dan petugas, almarhum sempat dirawat beberapa saat.
Salah satu perawat Rofiq Sulthoni S.Kep mengatakan almarhum sudah punya komorbid sebelumnya dan ada riwayat stroke.
Almarhum di pesawat mengalami hipoglikemi. Saat diperiksa kadar gula darahnya 50, dan tensi 80.
"Sempat dilakukan perawatan, kondisinya normal. Tapi sesaat kemudian, terjadi penurunan kesadaran, hingga meninggal,” kata dia.
Jemaah satu kloter menambahkan, almarhum tidak meninggal di kamar mandi. Namun setelah perawatan di pesawat.
Jemaah Salat Jenazah di Pesawat
Ketua Kloter SOC 56 Andriyanto Hadi Waskito mengatakan meski belum dimandikan dan dikafani, seluruh jemaah satu kloter langsung melakukan salat jenazah berjemaah di dalam pesawat dengan bertayamum, sambil duduk di kursi masing-masing.
“Begitu dinyatakan meninggal, kami langsung mengajak seluruh jemaah haji satu kloter di dalam pesawat melakukan doa bersama dan salat jenazah,” kata dia.
Dipimpin pembimbing ibadah, jemaah pun menunaikan shalat jenazah di kabin pesawat.
Kepala Pos Kesehatan Bandara PPIH Arab Saudi dr Novitasari Nurlaela membenarkan almarhum meninggal di pesawat.
"Betul almarhum meninggal di pesawat," kata dokter Novitasari. (Tribunnews.com/Thamzil Thahir)