TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH -- Dewan Presiden Imam Masjid Haramain, menetapkan Sheikh Yusuf Bin Muhammad Bin Abdul Aziz Saeed, sebagai khatib dan imam pada puncak ibadah haji di Masjid Namurah, Arafah, Makkah, Arab Saudi, Rabu (27/6/2023) siang.
Sheikh Yusuf Saeed adalah cendekiawan terkemuka dan dihormati di Arab Saudi.
Baca juga: Jelang Puncak Haji, Petugas Kesehatan Screening Jemaah Risti yang Bisa Safari Wukuf
Dia adalah dewan imam dan penasihat senior Arab Saudi, profesor dan PhD ilmu teologi dan doktrin kontemporer di Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud, Riyadh.
Akun twitter resmi Haramain, melansir, sebagai khatib dan imam cadangan, ditunjuk Sheikh Maher bin Hamad Al-Muaiqly.
Khutbah dalam bahasa Arab ini, juga bisa diakses dan didengarkan dalam 14 bahasa dari negara asal jemaah haji mayoritas.
Dengan luas 124.000 m2, Masjid Namirah, venue khutbah bisa menampung sekitar 350 ribu jemaah.
Baca juga: Temukan Sejumlah Masalah, Tim Pengawas Haji DPR Minta Pemerintah Segera Lakukan Perbaikan
Jemaah lain, bisa menyimak khutbah dari 4.000 speakers di padang Arafah 110 ribu tenda maktab.
Tahun ini, kementerian Arab Saudi, melansir ada 2,4 juta jamaah haji berada di Arafah, Mina, dan Muzdalifah pada 4 hari Masyaair.
Sheikh Maher adalah yunior Sheikh Yusuf dan tercatat sebagai imam dan khatib tetap Masjidil Haram.
Di Arab Saudi, khutbah Arafah selalu dinantikan dan akan disiarkan langsung stasiun TV, radio dan channel streaming.
"Itu khutbah prestius dan selalu kami nantikan, sebelum 10 Dzulhijjah," kata Muhammad Saamir Ibn Sauud (71), warga Mekkah, kelahiran Jeddah, kepada Tribun, Kamis (22/6/2023) pagi di rumahnya di kawasan Tanaem, utara Masjidil Haram.
Insinyur pensiunan kementerian pertambang Kerajaan Saudi ini, menyebut, saat khutbah dibacakan, warga memilih di rumah, dan menenangkan diri.
Siapa Sheikh Yusuf bin Muhammad Bin Saeed?
Dia adalah guru besar di Masjidil Haram di Makkah, Masjid Nabawi di Madinah, dan beberapa masjid ternama di Arab Saudi.