TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengutus dua tenaga profesional bidang gizi dan hygienitas asupan makanan guna memantau katering penyedia konsumsi jemaah haji.
"Tadi siang, kita utus dua profesinal, magister dari STP (sekolah tinggi pariwisata) Bandung dapur di Jeddah," kata Kepala Bidang Konsumsi PPIH Arab Saudi M Agus Syafi', Senin (3/6/2023).
Baca juga: Pemulangan Jemaah Haji ke Tanah Air Akan Dilepas Menag, Ketua Sektor III Makkah Lakukan Persiapan
Dua ahli gizi utusan PPIH itu adalah Agung Ilham Triana, SE., MM.Par dan Ayu Nurwitasari, S.AP., MM.Par.
Mereka masuk dalam tim PPIH Arab Saudi, sekaligus jadi konsultan bidang konsumsi yang membawahi tiga daerah kerja (daker) misi haji; Makkah, Madinah dan Jeddah.
Di Jeddah, dua profesional dari STP dan Politeknik Pariwisata NHI Bandung itu memantau proses meal stocking, processing meal, dapur, packing, dan manajemen distribusi katering, menjelang penyiapan awal makanan selamat jalan untuk pemulangan jamaah ke Tanah Air.
Baca juga: Ketua Komisi VIII DPR Klarifikasi Soal Isu Penghentian Katering untuk Jemaah Haji Asal Indonesia
Tim ini bekerja bersama dua petugas katering Daker Makkah dan PPIH; Dadang Suratman, Christian Helmy Rumayar, dan dua orang di Daker Madinah, Irfansyah dan Dewi A.
Mereka bekerja untuk pelayanan konsumsi sekitar 209 ribu jemaah selama sebulan.
Di Madinah, ada 103.803 jemaah dari 276 kloter yang akan pulang ke Tanah Air, dalam periode 19 Juli hingga 2 Agustus.
Selama di Arab Saudi (Makkah-Madinah dan Jeddah), jamaah Indonesia dilayani 74 dapur katering.
Selama 22 hari di Makkah, jemaah dilayani 54 katering dengan rincian, 66 kali pasokan makanan.
Sedangkan selama 9 hari di Madinah, ada 27 kali makan; sarapan, makan siang dan malam, dengan pasokan meal box dari 21 katering.
Baca juga: VIDEO Pemulangan Jemaah Haji Indonesia Akan Dibagi Dua Gelombang: Dimulai 4 Juli Besok
Otoritas konsumsi misi haji Indonesia (PPIH) Arab Saudi di Makkah, Senin (3/7/2023) pagi ini, kembali memantau persiapan sajian menu Selamat Jalan, bagi jamaah dari dua kloter awal yang akan terbang kembali ke Tanah Air.
Nasi ayam broast, saus sambel, buah apel dan pudding, akan jadi menu terakhir sekitar 767 jamaah dari kloter BTH 01 Batam dan JKG 01 Jakarta, tengah malam ini.
Jemaah dijadwalkan mulai meninggalkan dua hotel di Makkah menu Jeddah, selepas shalat Isya, dan boarding pukul 21.00 WAS.
Pemantauan ini hanya berselang sehari menjelang penerbangan perdana dua kloter awal dari Jeddah ke embarkasi Batam (kloter BTH 01) dan Jakarta (JKG 01), pukul 00.05 WAS dan 00.15 WAS, dari King Abdul Aziz Airport (JED).
Fokus pemantau tim katering Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi ini adalah meal stocking, dapur dan kesiapan distribusi meal box ke Hajj Departure Terminal KAAAI Jeddah.
"Kemarin tim sudah pantau rantai pasok bahan makanan Selamat Jalan, hari ini tim cek lagi manajemen distribusinya," kata kepada Tribun, pagi tadi.
Agus Syafi', mengirim beberapa dokumentasi video proses pemantauan timnya di dapur katering Golden Guest Restaurant di kawasan Bandara KAAI.
Golden Guest adalah satu-satunya mitra konsumsi PPIH di Jeddah.
Dapur areomeal ini berada di public close area layanan bandara terbesar di Arab Saudi ini.
"Di Jeddah kita cuma satu mitra, Golden Guest itu. Terbanyak di Makkah 54 dapur katering dan di Madinah 21," kata Agus menjawab pertanyaan Tribun.
Secara umum, selama masa kepulangan jamaah ke Tanah Air, dapur Golden Guest akan melayani sekitar 110 ribu meal box selama 15 hari masa pemulangan jamaah gelombang I (Jeddah- Indonesia).
Masa debarkasi jamaah Gelombang I (Jeddah - Indonesia) mulai 4 hingga 18 Juli 2023.
Sedangkan pemulangan gelombang II (Madinah - Indonesia) mulai 19 Juli hingga 2 Agustus 2023.
"Kalau dulu (23 Mei 2023) di Madinah, menu selamat datangnya disiapkan masing-masing hotel jamaah, untuk menu selamat jalan dihandling satu katering di Bandara Jeddah," kata alumnus IAIN Sunan Ampel Surabaya ini.
Di hari pertama pemulangan jamaah ke Tanah Air, Selasa (4/7/2023), ada 18 kloter yang didorong dari 11 sektor ke Jeddah.
Menurut Agus Syafi', Katering Di terminal haji Jeddah, akan melayani 105,973 jamaah dari 282 kloter gelombang I.
Sedangkan untuk kepulangan jamaah gelombang II dari Madinah, tak ada lagi menu selamat jalan di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMAA), laiknya di KAAAI Jeddah.
"Jarak hotel bandara Madinah kan kurang dari 30 menit. Jadi asumsi kita, jamaah sudah dapat sajian makan selamat jalan dari layana katering di hotel Madinah," kata Agus.
(*)