Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Gubernur Petahana Bengkulu Rohidin Mersyah, terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Sabtu (23/11/2024).
DPP Partai Golkar menyatakan menghargai proses hukum yang saat ini sedang berjalan di KPK tersebut.
"Kita hargai proses hukum yang berjalan," kata Ketua DPP Partai Golkar Bidang Kebijakan Hukum dan HAM Christina Aryani, kepada Tribunnews.com Minggu (24/11/2024).
Namun demikian, Partai Golkar belum bisa menentukan sikap lebih lanjut terhadap kadernya tersebut.
"Kami akan mengikuti dulu perkembangan kasusnya mengingat belum ada statement resmi yang diberikan KPK," ujarnya.
Baca juga: Kuasa Hukum Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Bakal Adukan KPK ke DPR dan Menko Budi Gunawan
Adapun kekinian, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah tiba Gedung KPK di Jakarta Selatan, Minggu (24/11/2024).
Sebelumnya, Jubir KPK Tessa Mahardhika Sugiarto mengatakan orang yang diamankan pada operasi tangkap tangan (OTT) di Bengkulu bertambah.
Mulanya 7 orang telah diamankan pada OTT tersebut. Kini bertambah satu hingga totalnya kini jadi 8 orang.
"KPK mengapresiasi Jajaran Polri Baik Kapolda Bengkulu Irjen Pol Anwar, khususnya Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Deddy Nata. Beserta jajaran, atas dukungannya dalam membantu proses pengamanan kegiatan tangkap tangan yang dilakukan oleh KPK di Propinsi Bengkulu," kata Tessa kepada awak media, Minggu (24/11/2024).
Sampai dengan saat ini, lanjutnya sudah ada 8 orang di jajaran Pemerintah Daerah Propinsi Bengkulu yang sudah diamankan oleh KPK.
"Dan juga turut diamankan uang, dokumen dan barang bukti elektronik." tegasnya.