News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibadah Haji 2023

Menteri Agama Senang Indonesia Dapat Tambahan Kuota Haji 20 Ribu Jemaah

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi ibadah Haji - Indonesia akhirnya mendapatkan tambahan kuota haji 1445 H/2024 M sebanyak 20.000 jemaah.

Laporan Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Indonesia akhirnya mendapatkan tambahan kuota haji 1445 H/2024 M sebanyak 20.000 jemaah.

Tambahan kuota diberikan sebagai salah satu hasil pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Pangeran Muhammad bin Salman.

Baca juga: 10 Poin Evaluasi Komisi VIII DPR Terhadap Pelaksanaan Ibadah Haji 2023

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bersyukur atas adanya tambahan kuota haji tersebut yang diberikan pemerintah Kerajaan Arab Saudi. 

Menurutnya, info tambahan kuota adalah kabar yang menggembirakan sekaligus menjadi tantangan bagi Kementerian Agama.

"Kita bersyukur Presiden menyampaikan secara khusus, Indonesia mendapat tambahan kuota dari Pangeran Muhammad bin Salman, minimal 20 ribu. Ini kebahagiaan sekaligus tantangan," ujar Menag Yaqut usai melepas jalan santi peringatan Hari Santri 2023 di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (21/10/2023).

Gus Men, sapaan akrabnya, menuturkan tambahan kuota ini praktis berdampak pada menurunnya antrean. 

Antrean haji di Indonesia rata-rata 27 tahun bahkan di daerah Sulawesi Selatan bisa mencapai 41 tahun.

"Jadi ini harus disiapkan lebih baik lagi. Tidak mudah menyiapkan keberangkatan 241 ribu jemaah, kalau ada tambahan 20 ribu," sebutnya.

"Saudi juga mengubah beberapa regulasi yang harus disiapkan karena berbeda dengan sebelumnya," imbuh Menag.

Menag mengaku pihaknya telah menggelar rapat virtual dengan jajaran Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah. 

Mereka diminta untuk segera menyiapkan langkah seiring adanya penambahan kuota haji agar bisa didistribusikan secara berkeadilan. 

"Nantinya tetap ada prioritas lansia. Jumlahnya saat ini kurang lebih ada 600 ribu jemaah lansia. Saya ingin ini supaya mereka juga bisa menjadi prioritas," terang Gus Men.

Kementerian Agama akan membuat skema baru terkait syarat istitha'ah kesehatan. 

Menag Yaqut sudah berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan untuk merumuskan langkah terbaik untuk menjaga kesehatan jemaah haji.

"Kita sepakat istitha'ah akan menjadi syarat jemaah melakukan pelunasan," sebut Gus Men. 

Nantinya, jemaah akan menjalani dua kali pemeriksaan. Tujuannya agar jemaah mengetahui kondisi dini kesehatannya dan ada waktu untuk melakukan pemulihan.

"Kita mulai awal November untuk screening kesehatan jemaah agar waktunya lebih panjang. Jika ada jemaah punya penyakit tertentu, ada waktu untuk msmulihkan," paparnya.

"Cek kesehatan dilakukan dua kali. Jemaah yang kurang sehat direkomendasikan agar ada proses pemulihan. Pada pemeriksaan kedua, kalau sudah baik, berhak melunasi. Ini ikhtiar agar kasus jemaah sakit dan wafat di Saudi bisa ditekan," tandasnya.

Kemenag juga akan menggelar mudzakarah perhajian di Yogyakarta, 23 - 25 Oktober 2023. 

Mudzakarah antara lain akan membahas masalah syarat istitha'ah kesehatan. 

Mudzakarah diikuti perwakilan ormas keagamaan dan praktisi kesehatan.

Buah Tangan Jokowi

Presiden Joko Widodo bertemu secara bilateral dengan Putra Mahkota yang juga Perdana Menteri (PM) Kerajaan Arab Saudi Mohammed bin Salman Al-Saud. 

Hasil dari pertemuan tersebut, Indonesia mendapatkan kuota haji tambahan sebanyak 20 ribu jemaah untuk perjalanan haji pada tahun 2024 mendatang.

"Kurang dari 12 jam komitmen tambahan kuota haji langsung diberikan paling tidak 20 ribu untuk tahun depan tambahannya diberikan kepada Indonesia," ujar Presiden pada Jumat, (20/10/2023).

Menurut Presiden Jokowi, dalam pertemuan tersebut ia menjelaskan secara langsung kondisi antrean haji di Indonesia yang sudah sangat panjang. 

Bahkan, saat ini waktu tunggu keberangkatan jemaah haji Indonesia sudah mencapai 47 tahun sehingga Indonesia membutuhkan tambahan kuota haji.

"Dan alhamdulillah ditanggapi sangat positif," ungkap Presiden.

Presiden Jokowi bersyukur bahwa kegiatan kunjungan kerja ke Kerajaan Arab Saudi sudah selesai dan berjalan dengan lancar serta memberikan hasil yang produktif. 

Kegiatan tersebut yaitu pertemuan bilateral dengan PM Mohammed bin Salman Al-Saud hingga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-GCC (Gulf Cooperation Council).

"Alhamdulillah seluruh kegiatan sudah selesai. Pertemuan Bilateral dengan His Royal Highness Prince Mohammed Bin Salman dan KTT ASEAN-GCC berjalan lancar, berjalan dengan produktif," pungkas Presiden. (Tribun Network/Reynas Abdila)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini