Ribuan Calon Petugas Haji Arab Saudi Ikuti Tes Berbasis Digital, Diikuti TNI, Nakes hingga Jurnalis
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Ribuan orang dari berbagai unsur mengikuti seleksi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1445 H / 2024 M yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) RI.
Data Kemenag mencatat ada 1.302 calon petugas haji mengikuti tes seleksi PPIH berbasis digital yakni Computer Assisted Test (CAT) dan wawancara di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur Kamis (25/1/2024).
Baca juga: Kemenag Pastikan Aturan Haji dan Umrah di Indonesia Sejalan dengan Regulasi Arab Saudi
Ribuan tersebut seleksi petugas haji merupakan hasil saringan dari tahapan tes sebelumnya yaitu tes administrasi dan paparan program.
Direktur Bina Haji Arsad Hidayat mengungkapkan, para peserta yang mengikuti CAT ini terdiri dari unsur ASN, TNI/Polri, perwakilan ormas, tenaga kesehatan, jurnalis, serta humas Kemenag.
"Mereka yang turut ikut serta hari ini, telah kita nyatakan lolos tahapan administrasi dan verifikasi," terang Arsad.
Baca juga: Jaga Ketahanan Fisik Jemaah, Kemenag Rilis Senam Haji Indonesia
Menurutnya, ada 9.375 orang yang mendaftar PPIH Arab Saudi 1445 H/2024 M.
"Namun hanya 4.677 orang membuat akun. Dari jumlah itu, sebanyak 3.257 yang mengunggah dokumen persyaratan," tutur Arsad.
"Setelah dilakukan verifikasi, hanya 1.302 orang yang dinyatakan lolos dan berhak mengikuti tes CAT dan wawancra hari ini," imbuhnya.
Kemenag Lakukan Transformasi Digital Penyelenggaran Haji
Seleksi calon petugas haji tahapan CAT dan wwancara merupakan salah satu tahapan krusial dalam penyelenggaraan ibadah haji.
"Penggunaan CAT ini, bagian dari transformasi digital yang dilakukan Kemenag. Bahkan, kita sudah melakukan digitalisasi mulai dari proses pendaftaran di aplikasi PUSAKA," tutur Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief saat memberikan arahan jelang pelaksanaan tes di Asram Haji Pondok Gede, Kamis (25/1/2024).
"Ini memang sengaja kita lakukan, karena memang petugas haji itu harus familiar dengan dunia digital," imbuhnya.
Hilman menuturkan, tuntutan ini harus dipenuhi di tengah pesatnya kemajuan teknologi yang terjadi.
Baca juga: Jadwal Keberangkatan Haji 2024: Kloter Pertama Berangkat 12 Mei 2024
"Nanti di Arab Saudi, petugas harus membantu jemaah dengan berbagai sistem yang sudah terdigitalisasi," ungkap Hilman.
Ia menambahkan, penggunaan CAT menjadi upaya peningkatan transparansi dan keadilan dalam proses seleksi PPIH Arab Saudi.
"Ini upaya kita untuk menghasilkan petugas yang bertanggung jawab dan profesional," kata Hilman.
Senada dengan Hilman, Inspektur Jenderal Kemenag Faisal Ali Hasyim juga menggarisbawahi pentingnya transparansi dan keadilan dalam proses seleksi petugas haji.
"Kami sebagai Inspektorat Jenderal juga senantiasa mengawal proses ini," kata Faisal.
"Bila ada yang menemukan ketidaktransparanan atau ketidakadilan dalam proses seleksi ini, silakan lapor melalui Dumas Online yang ada pada PUSAKA Superapps. Pasti kita tindak lanjuti," sambungnya.