TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Agama meminta agar para petugas haji memperhatikan masalah yang akan dihadapi oleh para jemaah lansia.
Fasilitator Kelas Tusi Lansia Bimtek PPIH Arab Saudi 2024, Vita Priantina Dewi mengatakan jemaah lansia terbagi menjadi dua kategori.
"Pertama lansia potensial dengan kondisi sehat, mandiri, aktif, dan produktif. Dan kedua kategori lansia tidak potensial yaitu lansia dengan kondisi disabilitas," kata Vita melalui keterangan tertulis, Jumat (22/3/2024).
Hal tersebut diungkapkan oleh Vita saat mengisi materi kelas tusi Bimtek PPIH Arab Saudi 2024 di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta.
Dirinya mengatakan Indonesia, adalah satu di antara negara yang mengalami penuaan penduduk yang berakibat peningkatan penduduk dengan kategori usia 60 tahun ke atas.
Pada kategori umur tertentu, khususnya pada sektor karakteristik, kebutuhan, dan masalah yang dihadapi pun juga mempunyai keberagamannya masing-masing.
“Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Klasifikasi lansia terbagi menjadi 3, yaitu lansia muda dengan 60-69 tahun, lansia madya 70-79 tahun, dan lansia tua dengan usia 80 tahun keatas. Pada sektor kondisi kesehatannya, 24,35 persen lansia mengalami sakit,” ungkap Vita.
Layanan lansia, kata Vita, menjadi aspek kritis karena petugas PPIH harus memahami masalah yang dihadapi lansia.
Khususnya dalam memahami kebutuhannya, hak dan layanan yang disediakan untuk lansia, cara mendampingi lansia, dan cara berkomunikasi yang tepat sesuai dengan karakteristiknya masing-masing.
“Petugas harus cepat dan siaga, dengan pengetahuan karakteristik, pengenalan studi kasus dan permasalahan serta memberikan layanan terbaik, namun tetap dengan sikap yang baik, menghargai, dan memahami kebutuhan lansia,” tutur Vita.
Melayani jemaah lansia, petugas harus memberikan empati, etika, dan etiket yang baik karena keberagaman karakteristik lansia mempunyai cara perlakukan dan pendekatannya masing-masing sesuai kategori yang ada.
“Memberikan dukungan sosial dan semangat kepada lansia juga menjadi aspek penting yang tidak boleh luput. Dengan informasi ini, maka kita akan bisa lebih memahami cara berpikir jemaah lansia dan memberikan solusi tepat dari apa yang dibutuhkan oleh mereka," pungkasnya.
Haji Ramah Lansia yang dimulai pada 2023 atau 1444H berfungsi untuk membantu aksesibilitas jemaah haji lansia dalam proses penyelenggaraan ibadah haji.