TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon jemaah haji Indonesia 2024 yang sebentar lagi akan berangkat ke tanah suci diimbau melatih fisik agar tetap bugar selama rangkaian ibadah haji di tanah suci.
Salah satu ikhtiar kesehatan yang bisa dilakukan untuk menjaga kebugaran tubuh Kementerian Agama (Kemenag) secara resmi meluncurkan gerakan Senam Haji Indonesia, Minggu (28/4/2024) pagi.
Baca juga: Ikhtiar Jaga Kebugaran Tubuh dan Hindari Cedera Calon Jemaah, Kemenag Luncurkan Senam Haji
Gerakan Senam Haji Indonesia diperkenalkan di hadapan ratusan calon jemaah haji di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur .
Seacara keseluruhan ada 28 ribu jemaah haji Indonesia secara luring dan daring mengikuti senam haji jemaah haji dari berbagia daerah.
Senam Haji Indonesia diharapkan bisa diterapkan 241 ribu calon jemaah haji Indonesia yang akan berangkat mulai 12 Mei 2024 ini.
Dokter Irma Ruslina Devi SKKFR dari tim Perhimpunan Dokter Spesialias Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (Perdosri) dan Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (Perdoki) memberikan tips agar senam haji bisa maksimal memberikan efek manfaat pada tubuh.
"Senam ini sebaiknya atau disarankan dilakukan selama 30 meniti," kata Dokter Irma Ruslina Devi SKKFR di hadapan ratusan peserta Launching Senam Haji Indonesia di asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur.
Menurut dokter Irma, jika durasi senam haji Indonesia ini selama 10 hingga 11 menit, maka bisa dilakukan dalam 3 kali sehari.
"Lakukan pagi siang dan sore jika memungkinkan," kata dokter Irma.
Dokter Irma juga menyarankan senam haji Indosnia ini dikerjakan berkelompok, minimal 2 orang.
Mengapa demikian?
"Apabila bapak dan ibu akan melakukan senam sebaiknya berkelompok (minimal 2 orang)menjaga kemungkinan jika ada yang terjatuh," sarannya.
Rambu-rambu sebelum Senam Haji, Hitung Denyut Nadi hingga Cukup Minum
Saat peragaan senam haji Indonesia juga dijelaskan rambu-rambu keamanan senam ini.
Karena meskipun gerakannya lambat atau terkategori senam low impact tanpa gerakan lompatan, namun perlu juga dijaga hal-hal yang tak diinginkan terutama pada jemaah haji lansia.
Apa saja yang harus dilakukan?
Berikut rangkuman Tribunnews.com rambu sebelum melakukan Senam Haji Indonesia.
Hitung Denyut Nadi
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menghitung denyut nadi.
Jika lebih dari 100 kali per menit wajib jangan paksakan diri langsung melakukan gerakan Senam Haji Indonesia, lebuh baik istirahat terlebih dulu.
Cukup minum
Jemaah tidak boleh kehausan saat akan melakukan Senam Haji Indonesia.
Jemaah haji harus cukup minum, minimal 250 cc sebelum melakukan Senam Haji Indonesia.
Lakukan Senam Haji Indonesi 2 Jam Setelah Makan
Kapan waktu tepat melakukan Senam Haji Indonesia?
Dokter Irma Senam Haji Indonesia disarankan dilakukan 2 jam setelah makan.
Dalam prakteknya, Senam Haji Indonesia ini juga akan dilakukan saat jemaah haji melakukan perjalanan dari Indonesia menuju Arab Saudi.
Senam Haji Indonesia ini dilakukan sebagai peregangan di pesawat.
"Minimal dilakukan setiap 2 jam di pesawat dari 9 jam penerbangan ke AS dipandu oleh pramugari di pesawat," tandas Irma.
Konsultasi Dokter Sebelum Lakukan Senam Haji Indonesia
Para calon jemaah haji sebaiknya melakukan konsultasi dokter. Terutama para lansia dan pengidap beberapa penyakit.
Mereka yang memiliki riwayat dibetes, hipertensi, trigeliserida, kolesterol, wajib konsultasi terlebih dahulu ke dokter.
Saat olahraga, tiba-tiba pusing, keringat dingin, langsung berhenti dan gangguan keseimbangan jangan memaksakan diri.
Senam Haji Indonesia Harus di Permukaan yang Rata
Senam Haji Indonesia disarankan sebaiknya dilakukan di permukaan yang rata dengan menggunakan alas kaki penunjang.
Disarankan memakai sepatu.
"Menggunakan alas kaki yang rata tidak boleh sandal, (ini pengaruhi keseimbangan)," kata Irma lagi.
Jemaah Lansia Disarankan Rutin Lakukan Senam Haji Indonesia
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Sekjen Prof. Muhammad Ali Ramdhani mengatakan jika senam haji adalah bentuk ikhtiar yang dilakukan oleh Kemenag RI sebagai lembaga yang berkonstrasi menjalankan tugasnya sebagai penyelenggara haji.
Menurutnya ikhtiar ini sangat disarankan dilakukan apalagi pada jemaah lansia.
Saat ini sebagaimana diketahui, kuota haji Indonesia sebanyak 241 ribu lebih jemaah. Dari jumlah itu, ada lebih dari 45 ribu jemaah kategori lansia.
Seiring dengan kondisi ini, maka sejak 2023 maka diusunglah tagline haji ramah lansia.
Dengan ikhtiar menjaga kebugaran tubuh, jemaah lansia yang sudah memenuhi syarat istitaah (kemampuan kesehatan) sebelum melakukan pelunasan maka, kekahwatiran jumlah jemaah meninggal akan bisa diminimalisir.
Diketahui, tahun lalu sebanyak 770 jemaah wafat dan syahid ketika melaksanakan ibadah haji.
"Tentu kondisi ini (banyaknya jemaah haji meninggal) menjadi konsen bagi Kemenag. ingin jemaah menunaikan haji dalam keadaan sehat begitupula saat pulang pun dalam kondisi sehat pula," ujar Ali Ramdhani.
Ali Ramdhani berpesan agar jemaah tetap jaga kesehatan, jaga kekusyukan beribadah.
"Semoga Allah jadikan jemaah sebagai haji mabrur dan mabrurah. Mulai skearang lakukan ikhtiar menjaga kekuatan fisik salahs atunya melalui senam haji," pungkasnya.
Gerakan Senam Haji Low Impact, Ringan Dilakukan Jemaah Haji
Lantas, bagaimana gerakan senam haji ini?
Ternyata gerakan pada senam haji disusun berdasarkan kajian kesehatan dan bisa diterapkan pada semua kalangan, terutama lansia.
Senam haji ini dirumuskan tim Perhimpunan Dokter Spesialias Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (Perdosri) dan Perdoki perhimpunan kedokteran Haji Indonesia dengan gerakan low impact.
"Perdoki sudah mengatur sedemikian rupa, bisa diterapkan di rumah hingga saat perjalanan di pesawat ke tanah suci. Jenis senamnya low impact, bukan aerobik, yang menguras tenaga," kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief.
Meski low impact, gerakan senam haji diharapkan mampu menjadi bekal jemaah sebelum berangkat agar kondisi saat melaksanakan haji secara sempurna.
"Senam haji pengawal jemaah menjaga kebugaran tubuh calon jemaah haji mensyaratkan kebutuhan fisik yang prima," katanya lagi.
Senam haji ini diharapkan dilakukan rutin agar bisa terus dipupuk keseimbangan, felksibillitas dan ketahanan jemaah melalui relaksasi kekakuan nyeri otot mencegah terjadinya cedera.