“Kami merasa takjub dengan layanan imigrasi yang menurut kami cepat sekali, tidak perlu berlama-lama menunggu dan antri, hal ini sangat membantu kami sebagai jemaah,” timpal Febriansyah, Suami Amelda saat ditemui Tim Media Center Haji (MCH) di Area Masjid Nabawi, Minggu (26/5/2024)
PNS Dinas Kominfo Palembang ini mengaku awalnya sempat agak ragu saat proses imigrasi di bandara.
Dia mengira proses di bandara akan berlangsung lama, mengingat embarkasi Palembang belum mendapat fasilitas “fast track” (jalur cepat).
Tetapi keraguan, Febriansyah ternyata terbantahkan. Paslanya prosesnya imigrasi juga cepat. "Ini sangat penting juga diketahui masyarakat, agar jemaah tidak perlu merasa khawatir untuk melewati proses imigrasi,” katanya.
Begitu juga dengan sang istri, Amelda, juga mengaku sempat was-was akan layanan selama beribadah di Tanah Suci.
Dia awalnya khawatir makanannya tidak enak ataupun kekurangan. Sehingga ia menyiapkan berbagai makanan khas daerah sebagai bekal yang dibawanya.
“Saya bawa pempek, rendang dan bermacam sambal khas Palembang, hampir saja sekalian saya mau bawa krupuk kemplang asli Palembang.
Tetapi rupanya sampai beberapa hari ini bekal yang dibawa belum kami makan. Karena semua makanan yang disajikan enak, termasuk buahannya juga enak dan menggugah selera.
“Alhamdulillah kami merasa sangat nyaman dan puas dengan layanan haji, termasuk para petugasnya yang selalu sigap merespons," ungkap pasangan yang kesehariannya bekerja di salah satu instansi pemerintahan yang sama.
Apresiasi juga disampaikan jemaah asal embarkasi Solo, Sri Mursih saat ditemui Tim MCH di lobi hotel tempatnya menginap. Ia mengaku mendapatkan layanan yang baik dari para petugas dan merasa terbantu oleh petugas.
“Termasuk makanannya semua enak, menunya cocok di lidah, seperti makanan di Indonesia,”ujarnya.
“Makanannya berlimpah, belum abis dimakan, sudah datang lagi makanannya,” tandas Sri. (*)