TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH -- Sebelum umrah, jemaah wajib melakukan berniat di titik yang sudah ditentukan yang dinamakan miqat.
Miqat juga dapat diartikan sebagai tempat atau waktu yang ditetapkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai pintu masuk untuk memulai haji atau umrah.
Baca juga: Mulai Senin 20 Mei Besok, JCH Gelombang Pertama Bergerak dari Madinah ke Makkah, Lansia Miqat di Bus
Usai mengambil miqat, jemaah menuju Baitullah dan mulai berlaku larangan saat berpakaian ihram.
Jika ingin melakukan umrah lagi, maka jemaah haji yang tinggal di Makkah harus menuju titik miqat yang berada di luar Masjidil Haram.
Setidaknya ada tiga titik tempat yang kerap dituju jamaah haji Indonesia ketika akan miqat di daerah yang berada di luar Masjidil Haram.
Tiga tempat ini yaitu Masjid Aisyah di Tan'im, Masjid Ji'ranah, dan Masjid Hudaibiyah.
Seperti apa tiga titik miqaat yang sering didatangi jemaah haji?
Tim Media Center Haji (MCH) berkesempatan berkunjung ke beberapa titik miqat itu bersama para kiai yang tergabung dalam Bimbingan Ibdah (Bimbad) Daker Makkah, diantaranya KH Miftah Faqih, KH Moqsith Ghazali, dan KH Ahmad Shidiq.
Masjid Aisyah Tan'im Ramai Dikunjungi
Namanya Masjid Aisyah yang berada di daerah Tan'im.
Jarak antara masjid ini dengan Masjidil Haram hanya sekitar tujuh kilometer.
Jika berangkat dari wilayah Syisyah, hanya butuh waktu sekitar 10 menit untuk sampai ke masjid ini.
Dua pekan jelang puncaak ibadah haji, suasana masjid ini tampak ramai dipenuhi dengan jemaah calon haji (Calhaj) yang akan melaksanakan ibadah umrah sunnah, termasuk jemaah asal Indonesia.
Masjid Tan'im mempunyai dua menara setinggi 50 meter. Masjid Tan'im memiliki area yang ditumbuhi rerumputan dan taman.
Di sekitar taman, tampak bangunan setinggi tiga meter lebih yang menjadi pembatas antara tanah Haram dan tempat miqat Tan'im. Di bagian atasnya terdapat tulisan "Haram Ends Here".
Jamaah laki-laki yang berada di Masjid Aisyah ini rata-rata sudah memakai pakaian ihram.