Laporan Khalidin Umar Barat dari Arab Saudi
SERAMBINEWS.COM, MAKKAH – Ghina Ghufran Ayati, dara asal Kota Subulussalam, Provinsi Aceh, ini menjadi jemaah calon haji termuda pada musim haji tahun 2024 di kelompok terbang (lloter) 12.
Remaja berusia 22 tahun asal Subulussalam ini berangkat haji menggantikan sang ibundanya yang telah meninggal dunia pada Maret tahun 2020 lalu.
Khalidin Umar Barat selaku petugas Media Center Haji (MCH) 2024 dari Arab Saudi pada Minggu, (9/6/2024), melaporkan Ghina Ghufrani yang akrab disapa Aya itu akan bergabung dengan 51 jemaah calon haji Kota Subulussalam tahun 2024.
Gadis kelahiran Banda Aceh 17 September 2001 tersebut adalah dokter gigi muda yang sedang menjalani masa magang atau yang kerap disebut sebagai koas.
Aya mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD) Negeri 6 Subulussalam dan melanjutkan pendidikan ke SMP Plus Dayah Athiyah Saree Aceh Besar.
Kemudian, dia meneruskan pendidikan menengah atas atau SMA di Alfityan Boarding School Medan, Sumatra Utara.
Di Dayah Athiyah Saree Aceh Besar, Aya mampu menuntaskan hadalan Al-Quran 30 juz.
Oleh karena itu, selain sebagai dokter muda, Ayah juga seorang hafizah 30 juz.
Sejak di sekolah dasar, Aya memang dikenal sebagai murid berprestasi dan selalu mendapat ranking di sekolahnya.
Gadis tersebut pun menorehkan prestasinya sebagai hafizah sekaligus seorang dokter muda yang kini sedang menjadi co-asisstant dokter gigi di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Unsyiah, Banda Aceh.
Baca juga: Arab Saudi Keluarkan dari Mekah Lebih dari 300.000 Jemaah Haji Ilegal
Rasa vinta kepada Al-Quran memang mengalir dalam darah Aya. Selain Aya, sang kakak yang bernama Ghufran Zakira, alumni Fakultas Teknik Kimia Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh, juga seorang hafiz 30 juz.
Aya berangkat haji menggantikan sang ibundanya, Rafnawati, yang telah meninggal dunia pada Maret tahun 2020 lalu.
Dia berangkat haji mendampingi sang ayah, Ir. Muzakir. dan akan terbang bersama 393 jemaah lainnya ke Jeddah, Arab Saudi, Senin (10/6/2024) pukul 11.04 waktu Indonesia barat (WIB) melalui Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar.
Aya dan jamaah kloter 12 lainnya akan menginap di Hotel Loulouat Al Mashaer sektor 10 wilayah Misfalah Makkah Almukaramah, sementara di Madinah di Hotel Arjawan Al Saadah sektor 3 wilayah Gharbiyah.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kota Subulussalam H. Marwan, Z, S.Ag, M.M. kepada Serambinews.com mengatakan 52 CJH itu terdiri atas 24 CJH laki-laki dan 28 CJH perempuan.
Dikatakan, selain jemaah termuda dari jumlah itu, terdapat CJH juga terdapat yang usia tertua atas nama Raudah Saddap yang berumur 96 tahun.
“Jamaah haji tertua dari Kota Subulusalam berusia 96 tahun atas nama Raudah Saddap dan jamaah haji termuda berusia 22 tahun atas nama Ghina Ghufrani Ayati," kata H. Marwan.
Marwan berharap semua jemaah asal Kota Subulussalam dapat melaksanakan rangkaian ibadah haji dengan sebaik-baiknya dan kembali ke tanah air dalam keadaan sehat.
Marwan berharap bimbingan manasik yang telah dilakukan saat di tanah air dapat menjadikan calon jamaah haji memahami rukun, syarat, dan wajib haji dengan baik dan benar.
Sehingga ketika pelaksanaan ibadah haji, jemaah haji mampu melaksanakan ibadah dengan khusyuk sehingga menjadi haji yang mabrur yaitu haji yang diterima oleh Allah SWT.
Dikatakan, materi bimbingan manasik tingkat kota meliputi kebijakan pemerintah Indonesia tentang penyelenggaraan ibadah haji dan umrah dan kebijakan pemerintah Arab Saudi tentang penyelenggaraan haji dan umrah.
Baca juga: Haid Bukan Penghalang Ibadah, Perempuan Wajib ke Arafah, Tetap Sah Lakukan Wukuf Saat Puncak Haji
Selanjutnya, kebijakan pemerintah terhadap jamaah haji lansia dan kebijakan pelayanan kesehatan haji.
Materi hari pertama tingkat kecamatan adalah hak dan kewajiban jemaah haji, akhlak jemaah dan budaya Arab Saudi.
Marwan pun berharap dengan kegiatan bimbingan manasik ini para calon jemaah haji dapat lebih memahami tentang hak dan kewajiban mereka selama melaksanakan ibadah haji.
Sehingga dapat melaksanakan ibadah haji dengan lancar dan mabrur, bimbingan manasik haji ini juga diharapkan dapat membentuk ikatan silaturahmi yang kuat antar sesama jamaah haji sebelum berangkat ke tanah suci. (*)