Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan 1 Zulhijjah 1445 H bertepatan 7 Juni 2024. Artinya, Wukuf di Arafah bertepatan 15 Juni 2024.
Jemaah haji akan mulai diberangkatkan dari hotel menuju Arafah pada 14 Juni 2024.
Baca juga: Terapkan Skema Murur di Masa Puncak Haji, Jemaah Dibekali Kerikil Lempar Jumrah sejak dari Arafah
"Saat berangkat menuju Arafah pada 14 Juni nanti, jemaah laki-laki harus sudah mengenakan pakaian ihram. Kalau diperlukan membawa pakaian ihram cadangan," ujar Kepala Bidang Akomodasi PPIH Zenal Muttaqin melalui keterangan tertulis, Rabu (12/6/2023).
"Begitu juga dengan jemaah perempuan harus berniat haji dan memakai pakaian yang menutup auratnya sejak dari hotel. Ibu-ibu memakai pakaian yang menutup aurat," tambah Zaenal.
Terkait bekal yang perlu dibawa, Zaenal meminta jemaah untuk membawa tas berisi paspor, obat-obatan, dan perlengkapan pribadi.
Jemaah juga harus membawa smart card atau kartu nusuk.
Kartu yang diterbitkan pemerintah Arab Saudi itu akan dipindai (scan) sebelum naik ke bus.
Selain itu, jemaah haji diminta membawa pakaian ganti yang cukup untuk dua hingga tiga hari, mulai pakaian dalam dan pakaian sehari-hari.
Jemaah juga diminta membawa perbekalan yang cukup selama berada di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Baca juga: SUB 106 Tutup Fase Kedatangan Jemaah Haji Indonesia di Tanah Suci
Perlengkapan mandi, misalnya handuk kecil, sabun, shampoo, dan sikat gigi juga harus dibawa.
Untuk keperluan istirahat, seperti kasur dan bantal sudah disiapkan penyelenggara.
"Kalau bantal tidak usah dibawa karena di tenda sudah disiapkan kasur dan bantal meskipun tidak sama dengan yang di hotel," jelas Zaenal.
Setelah wukuf di Arafah, jemaah akan melanjutkan mabit di Muzdalifah dan Mina.