Laporan Khalidin Umar Barat dari Arab Saudi
TRIBUNNEWS.COM, ARAFAH - Bibir Mbah Nurhaya tampak terus bergerak tiada henti membacakan untaian doa-doa, zikir kepada Allah SWT dan shalawat yang dihaturkan untuk Nabi Muhammad saat menjalani wukuf di Arafah.
Mbah Nurhaya, jemaah haji Indonesia berusia 80 tahun asal Ranau, Palembang, Sumatera Selatan ini benar-benar tak mau menyianyiakan waktu untuk berzikir, doa dan shalawat ketika prosesi wukuf, Sabtu (15/6/2024) di Arafah, Makkah Almukaramah.
Baca juga: Melihat Aktivitas Jemaah Haji Indonesia di Tenda-tenda Jelang Wukuf di Arafah
Semangat berzikir ditunjukkan Mbah Nurhaya. Meski tanpa pendamping dia mengaku tetap senang berada di Tanah Suci.
"Saya ingin tinggal di sini," ujarnya sambil terkekeh kepada Khalidin Umar Barat Jurnalis Serambi Indonesia/Tribun Network tim Media Center Haji di maktabnya.
Baca juga: Zikir, Trik Dokter Hadapi Tingkah Aneh Jemaah yang Muncul Tiba-tiba di Tanah Suci
Selama di tenda pemondokan Arafah Nurhaya tak lepas untuk melantunkan zikir, doa dan shalawat.
Tampak keikhlas tercermin dari mukanya yang sudah keriput. Namun, mulutnya tetap semangat berzikir.
Nenek Nurhaya juga semangat saat ditanya kesiapannya melaksanakan prosesi hajii termasuk wukuf, mabit dan melontar jumroh.
Namun, karena usianya, dia juga dimasukkan ke dalam program murur.
Tapi untuk melontar jumroh dia upayakan sekuat tenanga untuk bisa melakukannya sendiri.
“Saya akan sekuat tenaga melontar jumroh sendiri. Ini adalah kesempatan emas diakhir usianya” ungkapnya.
Baca juga: Alasan Jemaah Haji Indonesia Dilarang Lempar Jumrah pada Pukul 04.30 hingga 10.00
Ia pun sangat bersyukur, diusianya yang tua ini, Allah SWT masih memanggilnya untuk melaksanakan perintahnya beribadah haji di Tanah Suci.
Selain itu, ia juga mengaku senang dengan pelayanan petugas. Selama di Tanah Suci petugas sangat membantunya.
"Demikian pula halnya soal makanan. Hari ini makan pakai rendang,” ujar Nurhaya.
Pengamatan jurnalis Media Center Haji, tidak hanya Nurhaya saja yang berzikir, hampir 90 persen jemaah yang satu tenda dengan Nurhaya, melakukan zikir dan membaca Alquran.