TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH -Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta jJemaah haji Indonesia diminta tak terlalu memaksakan melempar jumrah di waktu afdol. Lebih baik istirahat terlebih dahulu.
Pantauan Tribunnews.com, areal jamarat yang berada di kawasan Mina terpantau padat sejak Minggu (16/6/2024) pagi hingga menjelang malam.
Baca juga: Menag Yaqut Ungkap Alasan Mengapa Operasional Bus Shalawat Dihentikan Sementara Sejak 11 Juni
Jemaah Haji Indonesia diimbau untuk mematuhi jadwal melontar jumrah yang telah diatur Pemerintah Arab Saudi.
Hal itu menyusul selesainya mabit di Muzdalifah dan pergerakan jemaah haji diberangkatkan ke Mina, untuk selanjutnya menunaikan wajib haji, yaitu melontar jumrah.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, mengingatkan kondisi saat jemaah memasuki fase Minajauh lebih berat dibanding di Arafah dan Muzdalifah.
Menag Yaqut mengingatkan jemaah akan tinggal lebih lama di tenda Mina.
Baca juga: Alasan Jemaah Haji Indonesia Dilarang Lempar Jumrah pada Pukul 04.30 hingga 10.00
Jika di Arafah dan Muzdalifah jemaah relatif hanya berdiam di tenda, di Mina ada aktivitas lontar jumrah.
"Saya imbau jemaah untuk tidak memaksakan diri melontar jumrah. Istirahat yang penting jaga fisik," ingat Menag.
Jemaah diminta mengikuti jadwal untuk keamanan, keselamatan, kenyamanan, dan ketertiban dalam melontar jumrah.
Pemerintah Arab Saudi telah mengatur waktu melontar bagi jemaah haji setiap negara.
Jemaah haji harus mengikuti ketentuan waktu tersebut dan menghindari waktu-waktu larangan.
Penentuan waktu lontar jumrah ini merupakan ikhtiar untuk melindungi jemaah agar dapat menjalankan prosesi ini dengan lancar dan aman.
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) telah menetapkan jadwal lontar jumrah bagi jemaah haji Indonesia.
“Penetapan jadwal ini dalam rangka memberikan perlindungan dan kelancaran pergerakan jemaah haji saat lontar jumrah.
Jadwal Lontar Jumrah
Berikut jadwal lontar jumrah jemaah haji Indonesia