Laporan Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM - Febrizky Yahya, Miss Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014 mengatakan bahwa keberadaan mobil murah atau Low Cost and Green Car (LCGC) bukan menjadi persoalan penting bagi penyebab kemacetan.
Namun, dia menilai bahwa alangkah baiknya jika kebiasaan mengemudi yang diatur ketimbang membatasi kepemilikan mobil murah.
"Pada dasarnya Mobil Murah memang banyak pro kontra, namun itu bisa memfasilitasi warga menengah bawah untuk membeli kendaraan roda empat, menurut saya. solusinya (untuk mengurangi kemacetan) adalah dengan menerapkan tarif parkir," katanya di Jakarta, Minggu (28/09/2014).
Dia mengatakan bahwa penerapan tarif parkir yang mahal serta pemberian denda bagi yang pengemudi yang memarkirkan kendaraanya secara sembarangan bisa memberikan efek jera kepada masyarakat.
Sehingga memang harus ada persepsi yang diubah dalam cara mengendarai kendaraan beroda empat untuk tidak menimbulkan kemacetan.
"Memang perlu ada efek jera untuk mengubah perilaku pengemudi supaya tidak menimbulkan kemacetan, salah satunya dengan menaikan tarif parkir supaya tidak banyak menggunakan kendaraan pribadi," katanya.
Seperti diketahui Jokowi sebelumnya mengaku akan menghilangkan insentif pajak dalam LCGC. Jokowi mengaku akan melarang peredaran mobil murah.
Keberadaan mobil murah kerap dianggap menambah kemacetan dan menaikan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi untuk kendaraan roda empat.