TRIBUNNEWS.COM - Pemerintahan sementara Tunisia menyatakan keprihatinan mendalam terkait penggunaan kekerasan oleh pihak keamanan Libya terkait unjuk rasa menentang rezim Moammar Khadafy. Demikian dilaporkan Kantor berita TAP pada Selasa (22/2/2011).
Komunike itu juga menyebutkan agar Pemerintah Libya tidak menggunakan kekerasan sehingga tak terjadi pertumpahan darah. "Tindakan tidak menggunakan kekerasan akan menjadikan Libya tetap satu," kata pernyataan itu.
Saat
ini, Tunisia juga sudah mengevakuasi 4.000 warganya yang ada di Libya.
Kebanyakan dari mereka memang bekerja di berbagai proyek di Libya.