Jenderal Komandan Utara IDF: Kembalinya Hizbullah ke Desa-Desa Perbatasan Israel Tak Bisa Dihindari
IDF mengakui tidak dapat mencegah para anggota Hizbullah dan warga Lebanon lainnya untuk kembali ke desa-desa dekat perbatasan.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Komandan Utara IDF: Kembalinya Hizbullah ke Desa-Desa Perbatasan Israel Tak Bisa Dihindari
TRIBUNNEWS.COM - Mayor Jenderal Ori Gordin, komandan Komando Utara Pasukan Pertahanan Israel, menyiratkan keengganan menarik mundur pasukannya dari teritorial Lebanon di tengah gencatan senjata yang sedang berlangsung dengan gerakan Hizbullah.
Ori Gordin beralasan, meragukan kemampuan Angkatan Bersenjata Lebanon untuk menegakkan perjanjian gencatan senjata terhadap Hizbullah.
Baca juga: Game On, Hizbullah Bersumpah Pembalasan Besar-besaran atas Pelanggaran Israel Saat Gencatan Senjata
Sang jenderal Israel mengingatkan kalau pengaruh Hizbullah dan tembakan roket di dekat perbatasan tetap menjadi ancaman yang signifikan, Channel 12 News melaporkan pada hari Rabu.
Meskipun ada rencana bagi penduduk Israel utara untuk kembali ke rumah pada tanggal 1 Maret, Gordin mengakui kalau sementara upaya sedang dilakukan, IDF tidak dapat mencegah para anggota Hizbullah dan warga Lebanon lainnya untuk kembali ke desa-desa dekat perbatasan.
Itu artinya, Hizbullah berpotensi menggalkan rencana berbiaya besar Israel untuk memulangkan para pemukim Yahudi yang mengungsi dari perbatasan Utara.
Baca juga: Terusir dari Tanah Pendudukan, Pemukim Utara Israel Tak Bisa Segera Kembali ke Rumah Mereka
Awal bulan ini, Israel meluncurkan rencana senilai 3,4 miliar shekel ($ 928 juta) untuk mendorong kembalinya sekitar 60.000 penduduk yang dievakuasi dari daerah berisiko di dekat perbatasan Lebanon setelah Hizbullah bergabung dalam perang untuk mendukung Hamas pada 8 Oktober 2023.
Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, yang mengumumkan rencana tersebut, menekankan masalah keamanan.
“Kunci untuk kembali ke rumah adalah keamanan. Kami tidak berkompromi dalam masalah ini. Hizbullah telah mengalami pukulan yang sangat keras, dan hari ini kami melihat penegakan hukum yang tegas dan tanpa kompromi. Kami tidak akan membiarkan ancaman muncul kembali di perbatasan utara maupun bagi penduduk utara,” kata Smotrich.
Pada hari Minggu, Menteri Pertahanan Israel Katz memperingatkan kalau perjanjian gencatan senjata 26 November dapat runtuh jika Hizbullah tidak sepenuhnya menarik diri sebagaimana yang diuraikan dalam perjanjian dengan pemerintah Lebanon.
“Syarat pertama untuk pelaksanaan perjanjian ini adalah penarikan penuh organisasi teror Hizbullah di seberang Sungai Litani, pembongkaran semua senjata, dan [penghapusan] infrastruktur teror di wilayah tersebut oleh tentara Lebanon—sesuatu yang belum terjadi,” kata Katz.
“Jika syarat ini tidak terpenuhi, tidak akan ada kesepakatan, dan Israel akan dipaksa bertindak secara independen untuk memastikan kembalinya penduduk utara ke rumah mereka dengan selamat,” katanya.
Baca juga: Tiga Alasan Israel Tak Mau Tarik Mundur Pasukan dari Lebanon: Terowongan Hizbullah Susah Dijangkau
IDF Mau Terus Duduki Wilayah Lebanon
Israel dilaporkan ingin tetap menduduki beberapa wilayah di Lebanon selama bertahun-tahun ke depan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.