Jenderal Komandan Utara IDF: Kembalinya Hizbullah ke Desa-Desa Perbatasan Israel Tak Bisa Dihindari
IDF mengakui tidak dapat mencegah para anggota Hizbullah dan warga Lebanon lainnya untuk kembali ke desa-desa dekat perbatasan.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Hal itu disampaikan oleh seorang narasumber kabinet Israel kepada Channel 12, Selasa (7/1/2025).
Dalam perjanjian gencatan senjata dengan kolompok Hizbullah, Israel sudah diperintahkan untuk menarik diri dari wilayah Lebanon.
Namun, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) hingga kini masih menduduki sebagian area di Lebanon selatan.
Israel punya waktu 60 hari untuk menarik pasukannya. Lalu, area yang dikosongkan pasukan Israel akan diisi oleh Angkatan Bersenjata Lebanon.
Di sisi lain, Hizbullah diharuskan menarik mundur pejuangnya dari utara Sungai Litani.
Utusan Amerika Serikat (AS) yang menengahi gencatan senjata Hizbullah-Israel, Amos Hochstein, meyakini tidak ada alasan bagi IDF untuk tetap menduduki Lebanon.
Para pejabat Israel belum mengancam akan memperpanjang pendudukan di Lebanon.
Namun, beberapa laporan menunjukkan pemerintah Israel serius untuk mempertimbangkannya.
Salah satu alasan utama yang disampaikan Israel adalah lambatnya pengerahan tentara Lebanon. Hingga saat ini, baru tiga area yang diambil alih tentara Lebanon.
Pejabat Israel menyebut karena lambatnya pengerahan itu, Israel tak punya pilihan lain selain memperpanjang keberadaan pasukannya di Lebanon hingga dua bulan.
Sementara itu, narasumber dari AS menyebut tentara Lebanon telah mempercepat pengerahan personel.
"Kemarin IDF menarik diri dari sektor barat karena pengerahan tentara Lebanon di area itu," kata narasumber itu.
Baca juga: Terowongan, Senjata, dan Fasilitas Militer Hizbullah Terancam Jatuh ke Tangan Tentara Lebanon
"Pemerintah AS dan pemain regional lainnya kini menyiapkan kondisi untuk fase penarikan selanjutnya."
IDF akan bangun 3 pangkalan
Surat kabar Al Akhbar menyebut Israel sudah mendapatkan persetujuan dari Hochstein dan kepala komite pengawasan gencatan senjata, Jasper Jeffers, untuk mendirikan tiga pangkalan militer strategis di Lebanon selatan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.