News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Krisis Libya

Khadafy seperti Saddam, Bukan Hosni Mubarak

Editor: Dahlan Dahi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Khadafy

TRIBUNNEWS.COM - Moammar Khadafy sudah lama menjadi musuh Barat, terutama Amerika Serikat dan sekutunya di Eropa.

Berkuasa sejak 1969, Khadafy --yang memimpin negeri kecil 6,4 juta penduduk di utara Afrika-- selalu berkata tidak kepada Amerika Serikat dan sekutunya.

Tidak banyak pemimpin begini di dunia yang begitu di dominasi AS, apalagi di Timur Tengah.

Dulu ada Saddam Husein di Irak dan kita tahu bagaimana nasibnya dia: berakhir di tiang gantungan.

Sekarang Irak sudah dipimpin siapa yang dikehendaki AS. Tidak penting siapa namanya. Yang penting dia boneka.

Kerikil tajam masih ada di Iran. Ahmadinejad, seperti Khadafy, bukanlah burung beo AS.


Dalam beberapa hal, perlawanan muncul dari para pemimpin Suriah. Iran, seperti Suriah, adalah negara yang didominasi Syiah Muslim.

Khadafy mewakili arus mayoritas di negeri Arab, negeri Sunni Muslim, tapi Khadafy adalah Khadafy. Pemimpin flamboyan ini menjaga martabat bangsanya yang kecil dengan sikap besar: no to Amerika.

Mesir adalah sekutu lama Amerika Serikat. Dari 22 negara Arab, hanya Mesir dan Jordania yang menjalin hubungan diplomatik dengan negeri Zionis, Israel.

Faktor Amerika Serikat sangat penting bagi kejatuhan Hosni Mubarak, walau tanpa maksud sama sekali untuk mengecilkan peran gerakan revolusi rakyat di Tahrir Square.

Amerika Serikat bukan membenci Mesir. Satu yang sangat senang didengar Obama dan sekutu Yahudinya adalah pernyataan rezim baru di Mesir bahwa mereka mengakui seluruh perjanjian damai dengan Israel.

Ada "Khadafy" di Mesir. Namanya Ikhawanul Muslimin. Bila kelompok ini yang berkuasa, bahayalah kepentingan Amerika Serikat --juga Israel-- di Mesir. Ini persis Hammas di Palestina.

Mesir bukan Lybia dan Mubarak bukanlah Khadafy. Kita tunggu bagaimana Amerika Serikat dan sekutunya take care with Khadafy, bagaimana mereka "mengelola" Khadafy.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini