TRIBUNNEWS.COM - Kekuasaan Moammar Khadafy, Presiden Libya yang naik tahta lewat kudeta militer 41 tahun lalu, akan segera berakhir.
Khadafy, salah satu penguasa terlama di dunia, diyakini akan segera tumbang dari tahtanya.
"Kevin Rudd, Menlu Australia, mengatakan dia percaya hari-hari Khadafy di kekuasaan tidak lama lagi," demikian Tribunnews.com mengutip dari Aljazeera, stasiun TV Arab yang melakukan interview dengan Rudd.
Tribunnews.com sebelumnya melaporkan, kota terbesar ketiga di Libya, Misurata, dikabarkan sekarang berada di bawah kendali pendukung kelompok oposisi.
Jika laporan ini benar maka kelompok anti-pemerintah makin mendekat ke penguasaan ibu kota Tripoli yang saat ini masih dikuasai para loyalis pemerintah.
Sementara, di sebelah timur Benghazi, kota kedua terbesar, sejumlah orang akhirnya menyadari jika mereka sudah dekat dalam usaha menggulingkan Moammar Khadafy.
"Ada pertemuan antara mantan menteri kehakiman yang kini memimpin proses itu dan para pemimpin suku," demikian laporan wartawah Aljazeera, Tony Birtley.
"Jika Kadhafi jatuh maka para pemimpin suku berjanji akan berkumpul bersama dan menunjukkan solidaritas dan persatuan," jelas Tony Birtley, lagi.
Khadafy Segera Tumbang, Kata Menlu Australia
Editor: Dahlan Dahi
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger