TRIBUNNEWS.COM - Presiden Venezuela, Hugo Chavez, mengatakan bahwa menginvasi Libya adalah sebuah kegilaan dan menuduh kekuasaan kelompok Yankee ingin menguasai dunia dan akan meminta darah dan airmata.
"Ini kegilaan. Khadafi sudah berteman dengan saya sudah sekian lama. Kami harus berhati-hati. Kami tidak mendukung invasi atau pembunuhan massa apapun alasannya. Namun, tak ada keraguan jika Libya meski ada kampanye kebohongan mengenai negara itu sudah berteman dengan Venezuela dalam waktu yang cukup lama," kata Chavez, dalam siaran televisi pemerintah dan dikutip CNN, Jumat (4/3/2011).
Chavez dan Khadafi sudah dikenal berteman dekat dan memiliki kesamaan visi mengenai sikap melawan terhadap pengaruh Amerika Serikat (AS).
Dalam sebuah pesta mewah merayakan 40 tahun kekuasaan Khadafi di Tripoli, tahun 2009, dua pemimpin itu duduk bersama dan menyaksikan parade militer. Pada tahun yang sama, sebuah stadion di Benghazi dinamai Hugo Chavez.
"Mengenai rumor keberadaan Khadafi pada pekan lalu dan banyak yang menduga ia lari ke Venezueal. Laporan itu tidak benar," jelas Chavez.
Hugo Chavez: Menginvasi Libya Adalah Sebuah Kegilaan
Penulis: Widiyabuana Slay
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger