TRIBUNNEWS.COM, MISRATA - Pasukan Muammar Gaddafi menyerang dengan roket pelabuhan penting di kota Misrata Libya, Selasa (26/4/2011).
AFP dan CNA melaporkan gempuran pasukan setia Gaddafi melukai pengungsi dan memaksa sebuah kapal kemanusiaan untuk keluar saat roket Grad menghantam laut.
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dengan kapal datang menyelamatkan pengungsi di lepas pantai sebagai tindakan pencegahan banyak korban jatuh.
Di Misrata, benteng terakhir pemberontak di barat Libya, 215 kilometer dari Tripoli, Dokter Khalid Abu Falra di rumah sakit utama kota itu mengatakan "beberapa pengungsi terluka terkena serangan".
Dia menambahkan "mungkin ada warga yang tewas, kita tidak memiliki rincian untuk saat ini".
Dewan Nasional mengatakan pemberontak masih menguasai Misrata meskipun dikepung dan dibom oleh pasukan Gaddafi.
"Situasi di Misrata tetap bak kuburan. Kaum revolusioner berada dalam kendali, tetapi mereka tetap dikepung dan dibom," kata juru bicara TNC Jalal al-Gallal kepada AFP.
Dikabarkan AFP, Misrata tetap dikepung oleh pasukan Gaddafi di selatan, timur dan barat, dengan akses hanya kepada dunia luar melalui laut.
Dilaporkan, bandara telah rusak parah, terkena gempuran pasukan rezim Gaddafi. Begitu juga pelabuhan Misrata yang baru diserang. Untuk diketahui, selama ini pelabuhan ini menjadi saluran strategis bagi bantuan kemanusiaan internasional, serta bala bantuan tempur pemberontak dan senjata dan amunisi.
Pemberontak mengatakan pasukannya telah mendorong pasukan Gaddafi keluar, setelah pengepungan berlangsung lebih dari tujuh minggu.
Militer Khadafi Hujani Kapal Pengungsi dengan Roket
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger