Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang
TRIBUNNEWS.COM -PM Jepang Shinzo Abe boleh berbangga dan berbahagia memenangkan pemilu majelis rendah 16 Desember lalu. Tetapi pemilu bagi majelis tinggi sudah menghadang dia kembali Juli mendatang. Selama enam bulan ini menjadi batu ujian bagi Abe untuk membuktikan keberhasilannya memimpin Jepang dengan baik atau tidak.
Untuk itu Abe akan kerja keras mengangkat kembali perekonomian Jepang yang jatuh gara-gara dipegang partai Demokrat selama tiga tahun tiga bulan, "Kita akan bangkitkan perekonomian Jepang lagi," paparnya bersemangat Senin lalu dalam sambutan tahun barunya, dan dikutip Tribunnews.com, Kamis (3/1/2013).
Apabila dalam pemilu Juli mendatang Abe dan partai liberal (LDP) menang kembali, maka dipastikan Abe akan berkuasa dengan tenang sampai dengan tahun 2016 mendatang. Untuk itu Abe akan menekankan mulai sekarang penerbitan anggaran baru tambahan bulan Februari mendatang guna mem-boost perekonomian Jepang terutama peningkatan aktivitas berbagai proyek pekerjaan umum di Jepang agar perekonomian berputar lebih kencang lagi.
Di Majelis Rendah Jepang tak akan ada masalah karena LDP-nya mayoritas bersama Komeito. Setelah itu RUU Anggaran baru (RUU Fiskal) direncanakan akan berhasil lolos Mei 2013 untuk berbagai stimulus ekonomi di Jepang.
Lalu akan menghadapi pemilu majelis tinggi Juli mendatang. Saat ini LDP beserta Komeito belum mayoritas, hanya 58 kursi di majelis tinggi dari 121 kursi keseluruhan. Kalau mereka bisa menguasai sedikitnya 64 kursi di majelis tinggi, maka amanlah dan stabillah perpolitikan Jepang mulai akhir Juli nanti karena kedua majelis dikuasai penuh LDP dan Komeito.
Biar bagaimana pun sampai saat ini Abe masih menghadapi kalangan partisan mungkin yang tidak suka kepadanya, plus kalangan oposisi. Namun apabila penguasaan kursi mayoritas dapat dilakukan di kedua majelis, Abe akan aman di dalam partai maupun secara nasional.
Itulah sebabnya satu jalan terpenting bagi Abe untuk memenangkan pemilu Juli mendatang dengan memberikan bukti kepada masyarakatnya bahwa dia memang bisa bekerja dengan baik dan membuktikan dapat mengangkat kembali perekonomian Jepang terutama, mengeluarkan Jepang dari masa deflasi ke inflasi 2 persen targetnya, serta membuat nilai yen rendah kembali terhadap dollar AS, sehingga para pengeskpor Jepang dapat bernafas kembali.
Sementara itu kalangan oposisi partai Demokrat kini dalam keadaan berantakan. Kelompok terpecah dua, yaitu pendukung mantan PM Jepang Yoshihiko Noda dan kelompok Banri Kaeda yang menjadi Pemoimpin DPJ saat ini.
Perpecahan ini dengan saling menyalahkan, akibat mereka melihat kehancuran luar biasa, kalah telak DPJ saat pemilu 16 Desember lalu benar-benar juga sekaligus menghancurkan citra DPJ di masyarakat.
Seperti kata Abe, "Sebenarnya kemenangan LDP kali ini bukan berarti berhasil majunya kembali LDP di mata masyarakat, tetapi justru sebagai bukti ganjaran yang diberikan masyarakat kepada DPJ yang ternyata tidak menepati janjinya saat pemilu tiga setengah tahun lalu."
INTERNASIONAL POPULER