Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang
TRIBUNNEWS.COM - Kekayaannya lebih dari satu triliun yen. Segala bidang dimasuki oleh organisasi sindikat kejahatan Jepang ini yang sering dikenal dengan nama Yakuza. Salah satu kekayaan yang dimiliki rupanya termasuk kepemilikan saham penerbangan terbesar di Jepang, Japan Airlines (JAL).
Demikian hasil penyelidikan yang dilakukan Tribunnews.com, Senin (18/1/2013). Sampai dengan 18 Februari 2013 saham JAL diperdagangkan sekitar 4.300 yen per lembar. Keuntungan bersih per 31 Maret 2013 diperkirakan 163 miliar yen, sesuai yang diuraikan 4 Februari 2013 oleh President JAL Yoshiharu Ueki, "Sebelumnya memang kami prediksikan keuntungan operasi demikian tapi ada hal-hal yang akan mengurangi keuntungan itu nantinya."
Tiga hal penyebab berkurangnya keuntungan JAL adalah tidak bisa dioperasikannya Boeing 787 akibat masalah keamanan, kecelakaan belaum lama ini sehingga semua pesawat tersebut di-grounded, tak boleh operasi di Jepang. Hal kedua, karena nilai yen melemah, membuat biaya bahan bakar pesawat semakin mahal. penyebab ketiga adalah perubahan politik mengakibatkan perubahan kebijakan bagi JAL yang berada di bawah pengawasan langsung pemeruintah Jepang, dan pengunduran diri Chairman Kazuo Inamori akan berdampak psikologis terhadap perkembangan kesehatan keuangan JAL. Inamori adalah Guru, otaknya bangkitnya kembali JAL yang sudah di ujung tanduk hampir bangkrut tahun lalu.
JAL sahamnya mayoritas memang dimiliki pemerintah Jepang, ada pula perusahaan, tetapi ada pula perorangan. Pemilik saham perorangan JAL yang terbesar menurut biro penyelidik federal Amerika Serikat (FBI) adalah Tadamasa Goto. Wikipedia Jepang pun menuliskan hal yang sama. Lihat PDF file di http://yakuza.in/goto.pdf.
Pada tahun 2008 sebanyak 200 juta dollar AS kekayaannya yang ada di Amerika Serikat disita pemerintah AS dianggap sebagai bagian dari pencucian uang yang dilakukan Yakuza di AS.
Goto yang pernah mendapat transplantasi hati di Rumah Sakit UCLA tahun 2001, dikeluarkan dari kelompok Yamaguchi-gumi tanggal 14 Oktober 2008. April 2009 Goto memasuki sekolah (belajar) Budha dan dari situlah keterlibatan Goto dimulai dengan kelompok Soka Gakkai yang juga punya kantor di Jakarta di daerah Kemayoran. Hal ini juga dituliskan dengan jelas oleh Wikipedia Jepang. Lihat PDF file di http://yakuza.in/soka.pdf.
Pemecatan Goto dari kelompok Yamaguchi-gumi terkait kasus pembunuhan anggota keluarga Kazuoki Nozaki oleh anak buahnya. Goto akhirnya diputuskan pengadilan diharuskan membayar denda 110 juta yen, turun dari tututan awal sebesar 187 juta yen. Selain itu Goto juga diharuskan meminta maaf kepada keluarga tersebut. Semua itu dilakukan Goto pada akhirnya. Akibat kasus itu, Yamaguchi-gumi menganggap Goto telah mencemarkan nama baik Yamaguchi-gumi, sehingga dipecatlah dia dari kelompok terbesar Yakuza tersebut.
Statusnya kini secara resmi bukan anggota yakuza lagi. Di mana keberadaan dia saat ini belum ada kabar lebih lanjut setelah memasuki pendidikan agama Budha tahun 2009.
Satu bukti kepemilikan saham perusahaan besar Jepang oleh Yakuza bukan tidak mungkin perusahaanbesar Jepang lainnya pun, sahamnya ada yang dimiliki oleh Yakuza setidaknya kelompok Sokaiya yang seringkali membuat keributan (kegaduhan dengan teriakan suara dan pertanyaan memojokkan) saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jepang biasanya sekitar tanggal 26 Juni. Tanpa kepemilikan saham, anggota Sokaiya (yakuza) tidak akan bisa berpartisipasi di RUPS Perusahaan Jepang.