TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama akhirnya merestui pengiriman bantuan militer ke Somalia, untuk memerangi milisi di sana.
Langkah ini memungkinkan Menteri Luar Negeri AS menyediakan persenjataan bagi pasukan keamanan Somalia.
"Amerika Serikat berkomitmen menjadi mitra jangka panjang dalam membantu pasukan pertahanan di Somalia, untuk menjadi kekuatan militer profesional," ujar Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS Caitlin Hayden, seperti dikutip Tribunnews.com dari Asiaone.com, Selasa (9/4/2013).
Langkah AS menyusul kebijakan Dewan Keamanan PBB pada bulan lalu, yang mengangkat embargo senjata terhadap Somalia selama setahun, untuk membantu Pemerintah Somalia memerangi milisi Shebab yang berafiliasi dengan Alqaeda.
Ke-15 anggota Dewan dengan suara bulat mengesahkan resolusi yang memungkinkan senjata ringan dijual kepada angkatan bersenjata Somalia, karena mereka berusaha membangun kembali dan menyebar ke wilayah kewenangan pemerintah yang diambil dari milisi Shebab.
Sejak 2007, AS telah menyediakan bantuan sektor keamanan di Somalia senilai 133 juta dolar AS, agar Somalia dapat membangun struktur untuk menyediakan keamanan mereka.
Embargo senjata diberlakukan sejak 1992, setahun setelah jatuhnya diktator Mohamed Siad Barre. Sebuah pemerintahan transisi yang didukung kekuatan Afrika, mulai membangun dirinya setelah kemenangan besar melawan Shebab.
AS merupakan pemain kunci dalam kampanye mengakhiri embargo di Somalia, dan menunjukkan dukungan bagi Presiden Hassan Sheikh Mohamud. (*)