News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Di Balik Organisasi Kejahatan Yakuza

Survei: 84 Persen Warga Jepang Tak Terganggu Kehadiran Yakuza

Editor: Widiyabuana Slay
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah hasil survei yang dilakukan pemerintah Jepang tahun 2011 ternyata cukup mengagetkan juga. Hasil survei dituliskan dalam laporan polisi Jepang (NPA 2011e:3), bahwa ternyata 84 persen responden (masyarakat Jepang)  tidak merasa terganggu oleh Yakuza. Mereka tak pernah menerima futō yōkyū. Istilah Futo Yokyu adalah seperti intimidasi, pemerasan dan ancaman, serta sejenisnya. Demikian dikutip Tribunnews.com, Sabtu(13/3/2013).

Sisa dari responden, 16 persen merasakan gangguan Yakuza, terutama terkait uang. Misalnya soal keuntungan mengenai kesejahteraan, proyek pekerjaan umum, berbagai perijinan, kompensasi berbagai klaim.

Banyak pejabat pemerintah daerah juga mengeluh mengenai adanya ancaman Yakuza agar mereka mengeluarkan data pribadi masyarakat yang dimaksudkan untuk memburu para peminjam uang dari yakuza (sharking loan).

Pelecehan yang dilakukan yakuza umumnya berupa kata-kata yang kasar dan kelakuan yang melecehkan lawan bicara.

Misalnya saja membentak sangat keras, menggebrak meja, melempar asbak rokok, menendang meja, berkali-kali datang ke kantor, menolak meninggalkan kantor sehingga mengganggu kesibukan kantor.

Di bidang politik, khususnya kelompok terbesar Yamaguchi-gumi saat kampanye pemilu 2007 dan 2009 tampaknya telah banyak membantu partai demokrat (DPJ) yang ternyata berhasil menjadi pemenang pemilu dan berkuasa hingga 2012.

Meskipun demikian menurut penulis Yakuza terkenal, Atsushi Mizoguchi, keterlibatan Yakuza saat ini sudah sangat sedikit ke politik ketimbang di waktu lalu, "Saat ini yakuza lebih banyak terlibat ke swasta dan cari uang sebanyaknya, bukan ke politik. Apalagi anak mudanya yang pikirannya hanya uang saja," paparnya beberapa waktu lalu kepada Tribunnews.com.

Dari banyak kasus yakuza yang ada, memang beberapa kali terlihat justru yakuza membela dan membantu masyarakat. Mizoguchi pun mengakui bahwa di dalam Yakuza tidak 100 persen jahat. Mungkin sekitar 10 persen yang sama seperti orang biasa, tidak sejahat yang kita perkirakan, tambahnya.

Lihat saja bantuan yakuza kepada korban gempa bumi di Kobe 17 Januari 1995 dan korban gempa bumi di Tohoku, Fukushima 11 Maret 2011 lalu. Puluhan truk yakuza tengah malam 12 Maret 2011 langsung tiba ke Tohoku untuk membantu para korban gempa bumi dengan membawa makanan, selimut, obat dan segala kebutuhan hidup. Bantuan ini sempat direkam seorang penduduk setempat dan diberitakan di berbagai media massa Jepang.

Info Yakuza lengkap baca di www.yakuza.in

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini