Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang
TRIBUNNEWS.COM - Obat-obatan narkoba (narkotika dan obat perangsang/stimulan ilegal) ternyata banyak sekali di Indonesia. Ukuran plastik kecil saja sekitar 3X3 cm seharga kira-kira 200 ribu rupiah. Bahkan dari Indonesia narkoba banyak di ekspor ke luar negeri termasuk banyak masuk ke Jepang.
Demikian ungkap pengarang buku "Yakuza dan Genpatsu" terkenal di Jepang, Tomohiko Suzuki, khusus kepada Tribunnews.com, Selasa (16/4/2013) di Ikebukuro, Tokyo.
"Saya ke Melawai Blok M Jakarta sekitar 2006 dan mewawancarai seorang preman Indonesia keturunan Jepang. Dia bisa berbahasa Jepang. Saya ditawari narkoba olehnya, tapi saya tak mau beli, cuma lihat saja. Jadi isinya benar atau tidak saya tak tahu, hanya lihat dari luar saja, tidak saya lihat mendetil karena tidak beli. Harganya sekitar 200 ribu rupiah kecil saja di dalam kantong plastik kecil seukuran kira-kira 3X3 cm," paparnya.
Menurut preman Indonesia itu kepadanya, di Indonesia banyak sekali narkoba, jadi sumber narkoba untuk di ekspor ke berbagai negara.
"Orang asing banyak membeli di Indonesia lalu dibawa ke luar Indonesia," tambahnya sesuai sumber preman tersebut.
Penulis spesialis Yakuza yang membongkar kasus keterlibatan Yakuza di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima saat meledak bersama gempa bumi 11 Maret 2011, masuk diam-diam menyelidiki tempat tersebut dan menyamar menjadi pekerja kasar di sana dengan gaji sekitar 20.000 yen per hari. Dia diterima bekerja paruh waktu oleh rekanan usaha Toshiba.
Menurutnya, Yakuza Jepang kini mulai banyak ke luar dari Jepang terutama ke China, lalu ke Korea, ke Filipina untuk mencari senjata api dan juga mencari wanita PSK, ke Kamboja untuk narkoba dan ke Thailand juga untuk wanita PSK. Di samping juga karena ekonomi Indonesia bagus mulai banyak ke Indonesia, mencari uang di sana, tekannya.
Suzuki yakin Yakuza di Indonesia memiliki hubungan baik dengan pejabat tinggi pemerintahan termasuk polisi dan militer untuk bisa melancarkan usahanya, bisnisnya di Indonesia, ungkapnya lagi.
Info soal yakuza klik: www.yakuza.in