Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, BOSTON - Bocah berusia delapan tahun, yang menjadi korban tewas dalam ledakan bom kembar Maraton Boston, dimakamkanĀ Selasa (23/4/2013), waktu setempat.
Martin William Richard, dimakamkan dalam sebuah acara tertutup yang hanya dihadiri oleh anggota keluarga. "Kami berterimakasih atas dukungan, curahan cinta, yang kami terima selama seminggu terakhir. Ini merupakan saat-saat tersulit dalam perjalanan hidup kami dan kami menghargai bahwa teman-teman dan keluarga kami telah memberikan kami ruang untuk berduka dan menyembuhkan luka hati kami," ujar ayah dan ibu Martin, Bill dan Denise Richard, dalam pernyataan tertulisnya, dikutip Boston.com, Rabu.
Mereka memberi kesempatan kepada orang-orang terdekat, juga masyarakat luas untuk ikut berduka bersama mereka, dalam sebuah acara yang akan dilangsungkan beberapa pekan kedepan.
"Kami berencana akan membuat acara mengenang Martin dalam beberapa minggu mendatang, dan memungkinkan teman-teman dan orang yang mencintainya juga komunitas untuk bergabung dengan kami untuk merayakan kehidupan Martin," kata mereka.
Untuk meringankan derita yang dialami oleh keluarga Richard, sejumlah teman dan anggota keluarga melakukan penggalangan dana, dimana terkumpul lebih dari 200 ribu US Dollar.
Dalam sejumlah foto yang beredar dipublik, diketahui Martin bersama ayah, ibu serta adiknya berdiri di dekat lokasi ledakan bom pertama yaitu di Boylston Street.
Selain Martin, bom juga merenggut nyawa Lingzi Lu, mahasiswi pascasarjana Universitas Boston, danĀ Krystle Campbell. (boston.com)