News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bom di Boston

Tsarnaev Bersaudara Juga Berencana Meledakkan Time Square

Penulis: Samuel Febrianto
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, BOSTON - Kakak beradik Tsarnaev, terduga pelaku peledakan dalam Maraton Boston, ternyata juga berencana menebar teror di Kota New York.

Setelah mereka merampungkan pekerjaan kotor mereka di kota Boston, Massachusetts, Amerika Serikat (AS), mereka segera menuju kota New York, dan berencana meledakan wilayah Times Square.

Hal itu diungkapkan oleh Dzhokhar Tsarnaev, seorang terduga pelaku bom Maraton Boston, yang saat ini tengah menjalani perawatan di rumah sakit, Beth Israel Deaconess Medical Center, kota Boston.

Kepada penyidik ia mengatakan, ia dan saudaranya memutuskan untuk mengebom Times Square ketika mereka sedang berbincang-bincang di dalam Mercedes SUV yang baru saja mereka bajak pada 18 April. Seperti diungkapkan oleh Komisaris Kota New York, Ray Kelly, seperti dikutip dari CNN, Jumat (26/4/2013).

Saat itu Tamerlan Tsarnaev, kakak Dzhokhar, yang juga merupakan terduga pelaku bom Maraton Boston, lainnya mengusulkan pergi ke kota New York, untuk 'berpesta'.

Kakak beradik itu, memiliki lima bom pipa dan bom panci, yang mirip dengan bom yang digunakan dalam ledakan Boston. Bom itu mereka bawa di dalam SUV mereka.

Namun rencana mereka itu berantakan, ketika mobil mereka kehabisan bahan bakar di wilayah Boston, dan memerintahkan sopir yang membawanya mengisi bahan bakar di sebuah pompa bensin.

Melihat peluang, sopir itu melarikan diri, dan sejumlah petugas polisi segera mengepung Tsarnaev bersaudara. Pengepungan tersebut berlanjut dengan kontak senjata antara dua belah pihak, yang berakhir dengan tewasnya Tamerlan.

Sementara adiknya, Dzhokhar dibekuk di hari Jumat.

"Kita tidak tahu apakah mampu menghentikan mereka, namun kami bersyukur bahwa kita tidak harus mencari tahu jawaban itu," ujar Walikota New York,Michael Bloomberg. (cnn)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini