Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang
TRIBUNNEWS.COM - Kejahatan yang dilakukan Yakuza Jepang juga ada di Indonesia saat ini seiring dengan perkembangan kemajuan perekonomian yang ada di Indonesia.
Demikian diungkapkan Shigeyuki Tani, Wakil Kepala Anti Organisasi Kejahatan Terorganisir Badan Kepolisian Nasional (NPA) Jepang, yang khusus menangani Yakuza di Jepang, Kamis (23/5/2013) khusus kepada Tribunnews.com di Tokyo, Jepang.
"Kejahatan Yakuza mulai banyak mungkin di Indonesia karena perekonomian bagus dan juga terjadi di beberapa negara lain di Asia. Kejahatan tersebut seperti pencucian uang dan penipuan yang mereka lakukan. Apabila terjadi hal tersebut dan ada yang merasa dirugikan segera laporkan kepada kepolisian setempat. Kepolisian setempat biasanya akan berkoordinasi dengan kami, tukar menukar informasi dan kerjasama dengan baik dalam menghadapi pada penjahat dari organisasi kejahatan terorganisir tersebut," paparnya.
Data NPA saja tahun lalu sedikitnya tercatat 24 kasus pencucian uang dengan penyembunyian penghasilan kejahatan (melanggar pasal 10 UU Anti-Yakuza). Lalu juga masih dalam kategori pencucian uang, 28 kasus penerimaan penghasilan kejahatan dari uang suap (melanggar pasal 11 UU Anti-Yakuza) dan 39 kasus yang dimintakan pembekuan aset sesuatu karena ada dugaan hasil pencucian uang dan sedang dalam proses peradilan (melanggar pasal 23 UU Anti-Yakuza). Berarti total 94 kasus kategori pencucian uang dalam setahun tercatat NPA Jepang. Turun dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 111 kasus, dan 126 kasus tahun 2010.
Keterlibatan Yakuza di Indonesia saat ini perlu diperhatikan dengan seksama oleh masyarakat Indonesia demi kebaikan di dalam negeri Indonesia. Kegiatan Yakuza yang dilakukan di Indonesia sangat "smart" dan sulit dideteksi bagi yang tidak mengetahui dan memahami bahasa dan budaya Jepang.
"Kita tidak bisa berbuat apa-apa selama tidak ada bukti kejahatan dilakukan oleh mereka. Benar mereka anggota organisasi kejahatan terorganisir, tetapi selama mereka tak terbukti melakukan kejahatan, kita tak akan bisa apa-apa. Selama ini kita selalu berkoordinasi dengan polisi Indonesia. Meskipun demikian memang benar ada pula polisi Jepang yang ada di Indonesia di dalam kedutaan Jepang di Indonesia atau pun di Konjen Jepang di Indonesia."
Koordinasi tersebut secara tatap mata biasanya dilakukan sekitar November, di akhir tahun, "Saat bertemu dengan polisi dari berbagai negara di Asia Tenggara biasanya di Tokyo dan saat ini kami juga melakukan pertemuan bilateral antara polisi Jepang dan Polisi Indonesia untuk pertukaran informasi bersama serta kerjasama apa yang bisa dilakukan antara kedua kepolisian untuk memonitor dan atau membasmi kejahatan di kedua negara ini bersama-sama."
Selain pencucian uang masyarakat Indonesia juga diharapkan juga berhati-hati terhadap penipuan yang mungkin saja bisa terjadi dilakukan para anggota Yakuza di Indonesia dan sebaliknya, "Dalam arti, misalnya uang hasil penipuan dari Jepang dibawa masuk ke Indonesia, di "putih" kan lalu dibawa masuk kembali ke Jepang dan sebaliknya, melakukan penipuan di Indonesia, uangnya dibawa masuk ke Jepang secara ilegal. Seperti kasus seorang Nigeria mengirimkan transfer uang ilegalnya ke Jepang dengan beberapa cara yang kemudian dapat kami deteksi dan orang tersebut telah kami tangkap," tekannya lagi.
Kasus tersebut tidak lepas dari kerjasama dengan para anggota Yakuza pula di Jepang yang mencoba mencairkan uang kiriman luar negeri di Jepang dengan berbagai cara.
Penipuan yang dilakukan para anggota Yakuza pun sangat halus dan apabila dilakukan di Jepang, lalu uang di "putih" kan di Indonesia, mungkin agak sulit dideteksi masyarakat Indonesia. Tetapi dengan sensitivitas masyarakat Indonesia, yang mungkin saja bisa mendeteksi keanehan yang terjadi di sekelilingnya, mungkin dapat memberitahukan kepada pihak kepolisian setempat. Dengan cara demikian upaya-upaya kejahatan dari para anggota Yakuza di Indonesia pun, berkat kerjasama masyarakat, bisa kita cegah bersama.
"Pertukaran informasi atau pun informasi dari masyarakat sejak awal, sangat penting sehingga kita semua dapat mendeteksi secara dini apabila adanya kejahatan yang dilakukan Yakuza di Indonesia," tekannya lagi.
Hal ini, tambahnya, juga terjadi di negara Asia lainnya, terutama di negara yang sedang baik perekonomiannya seperti Cina, mengingat pencarian uang oleh kelompok demikian sudah sangat sulit di Jepang akibat hukum Botaiho (UU Anti Yakuza) yang sangat ketat saat ini.
Info Yakuza klik: www.yakuza.in