Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, KAIRO - Ikhwanul Muslimin menyerukan pemberontakan terhadap rezim yang berkuasa setelah militer Mesir menembaki peserta demonstrasi pendukung mantan Presiden Mohamed Morsi, di depan Gedung Garda Republik, Kairo, kemarin.
Setidaknya 53 orang tewas dalam insiden tersebut, dan Ikhwanul menilai insiden itu sebagai pembantaian. Mereka menggungah rekaman yang memperlihatkan korban dilarikan ke faslitas medis sementara, ke situs Youtube.com.
Media pemerintah Mesir mengatakan 435 orang juga terluka dalam insiden yang terjadi sebelum fajar itu.
Militer Mesir membantah tuduhan telah melakukan pembantaian, dimana aksi itu klaim mereka merupakan langkah membela diri setelah mereka diserang dengan senjata dan bom molotov.
"Ada batas kesabaran, kami tidak akan mengizinkan seorangpun merusak keamanan nasional Mesir," ujar Juru Bicara Militer Mesir, Ahmed Ali, seperti dikutip dari Upi.com, Selasa (9/7/2013). (upi.com)