TRIBUNNEWS.COM - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan dalam sebuah unggahan di media sosial bahwa ia akan mencalonkan Robert F. Kennedy Jr. untuk memimpin Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS).
"Saya sangat gembira mengumumkan Robert F. Kennedy Jr. sebagai Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat (HHS)," katanya dalam sebuah unggahan di X, Jumat (15/11/2024).
Trump mengatakan bahwa rakyat Amerika telah dirugikan oleh kompleks industri makanan dan perusahaan obat yang terlibat dalam penipuan, misinformasi, dan disinformasi tentang kesehatan masyarakat.
"Kennedy akan Membuat Amerika Hebat dan Sehat Kembali!" tulisnya.
Namun, selama ini, seperti dikutip dari CBS News, Kennedy memiliki rekam jejak panjang dalam mengkritik vaksin, termasuk menyebarkan klaim menyesatkan tentang keamanan vaksin.
Kennedy pernah berjanji untuk memerangi wabah penyakit kronis dan meyakini bahwa perusahaan obat dan makanan besar harus disalahkan atas berbagai macam penyakit.
Keponakan dari mantan presiden John F. Kennedy ini sebelumnya mengklaim sejumlah masalah kesehatan warga Amerika memburuk karena kurangnya tindakan pemerintah federal, termasuk autisme, gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas, gangguan tidur, tingkat infertilitas, diabetes, dan obesitas.
Ia juga mendesak untuk menghilangkan fluorida dari air minum.
Penunjukan Kennedy perlu dikonfirmasi oleh Senat.
Peluang Kennedy untuk lolos dari Senat yang saat ini dipimpin oleh Demokrat kemungkinan kecil, mengingat rekam jejaknya yang dikenal anti-sains.
Namun, Partai Republik akan menjadi mayoritas pada bulan Januari mendatang, ketika Donald Trump memulai masa pemerintahannya.
Baca juga: Elon Musk Masuk Kabinet Trump, Akan Pimpin Departemen Efisiensi Pemerintah Bersama Vivek Ramaswamy
Dengan begitu, calon-calon menteri yang dipilih Trump akan memiliki jalan yang lebih mulus untuk mendapatkan persetujuan.
Meskipun kemungkinan ada pertentangan atas pencalonan Kennedy, Trump telah memberi tahu rekan-rekannya dalam beberapa hari terakhir bahwa ia bersikeras atas pilihannya.
"Tidak seorang pun dapat membujuknya untuk berubah pikiran," ungkap salah satu sumber yang mengetahui pilihan tersebut pada hari Kamis.