TRIBUNNEWS.COM - Paus Fransiskus mengutuk serangan udara Israel di Gaza yang menewaskan tujuh anak dari satu keluarga pada Jumat (19/12/2024).
Menurut laporan badan penyelamat pertahanan sipil Gaza, Israel melancarkan serangan udara di bagian utara Gaza dan menewaskan 7 anak.
Laporan tersebut membuat Paus Fransiskus kecewa dan marah.
Menurut Paus Fransiskus, apa yang dilakukan Israel terhadap anak-anak di Gaza adalah sebuah kekejaman.
"Kemarin mereka tidak mengizinkan Patriark (Yerusalem) masuk ke Gaza seperti yang dijanjikan. Kemarin anak-anak dibom. Ini kekejaman, ini bukan perang," katanya, dikutip dari Al-Arabiya.
Serangan Israel yang mengakibatkan anak-anak menjadi korban ini sangat menyentuh hati Paus Fransiskus.
"Saya ingin mengatakannya karena ini menyentuh hati saya," ungkapnya.
Menurutnya, ini sangat tidak pantas didapatkan oleh anak-anak di Gaza.
"Berapa banyak orang tak berdosa yang dibantai di dunia ini? Di dalam rahim ibu mereka, dalam pengembaraan yang dilakukan dalam keputusasaan dan pencarian harapan, dan dalam kehidupan semua anak kecil yang masa kecilnya telah hancur karena perang. Mereka adalah Yesus kecil masa kini," jelasnya, dikutip dari Al-Mayadeen.
Ini bukan pertama kalinya Paus Fransiskus mengungkapkan kritikan kerasnya terhadap serangan Israel di Gaza.
Hal tersebut terlihat selama beberapa minggu terakhir ini.
Pada bulan November, ia mengatakan bahwa “kesombongan penjajah, menang atas dialog” di “Palestina,” sebuah posisi langka yang kontras dengan tradisi netralitas Takhta Suci.
Baca juga: Laporan MSF dan HRW Tuduh Israel Lakukan Pembersihan Etnis dan Genosida di Gaza
Tidak hanya itu, kritikan kerasnya terhadap serangan Israel juga ia tuliskan dalam sebuah buku.
Dalam buku tersebut, terdapat kutipan yang menyerukan “hati-hati” mengenai apakah situasi di Gaza “sesuai dengan definisi teknis” genosida.