TRIBUNNEWS.COM, KAIRO - Militer Mesir disiagakan menjaga instansi-instansi penting pemerintah saat ribuan pendukung Muhammad Mursi turun ke jalanan Kairo, Jumat (16/8/2013).
Di kota Tantra, di wilayah utara Mesir, pasukan Mesir menembakkan gas air mata untuk menahan pendukung Mursi yang akan menyerang sebuah gedung pemerintah.
Sementara itu, di kota Ismailiya, dekat terusan Suez, empat orang pendukung Mursi tewas setelah bentrok dengan aparat keamanan.
Usai ibadah shalat Jumat, ribuan pendukung Mursi turun ke jalanan Kairo dan kota-kota lain untuk menumpahkan kemarahan mereka terkait "Rabu Berdarah" yang sudah menewaskan 638 orang.
Aksi kekerasan terjadi hampir di semua wilayah Mesir. Pada sebuah serangan bersenjata di sebuah pos penjagaan di kota Al-Arish, Sinai utara, seorang polisi dikabarkan tewas.
Serangan tak hanya ditujukan kepada aparat keamanan atau bangunan milik pemerintah, infrastruktur transportasi juga menjadi sasaran.
Sebuah ledakan bom terjadi di jalur rel kereta api yang menghubungkan Alexandria dan Provinsi Marsa Matrouh. Namun, sejauh ini belum diperoleh kabar soal dampak serangan itu.(Reuters/Kompas.com)