News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemerintah RI Inginkan Perdamaian Tercipta di Filipina Selatan

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton (kanan), bersama Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa (kiri), berjalan saat akan melakukan jumpa pers kunjungan Menlu AS di Indonesia, Senin (3/9/2012). Selain bertemu dengan Menlu Indonesia, Hillary Clinton juga akan bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan mengunjungi Sekretariat ASEAN esok hari Selasa 4 September. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terkait perkembangan terkini di bagian selatan Filipina, khususnya pertikaian bersenjata di kota Zamboanga, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyampaikan keprihatinan.
 
"Sebagai negara tetangga dan sebagai fasilitator tercapainya Final Peace Agreement 1996 antara Pemerintah Filipina dan Moro National Liberation Front (MNLF), Indonesia mengimbau semua pihak terkait untuk menahan diri dan memastikan keselamatan dan keamanan warga sipil," ujar Marty dalam siaran pers yang diterima Tribunnews.com, Jumat (13/9/2013).

Marty mengatakan Indonesia menekankan bahwa upaya mencari solusi damai diharapkan tetap dilandaskan pada kesepakatan yang telah dicapai kedua belah pihak sebagaimana tertuang dalam Final Peace Agreement 1996.

"Solusi damai adalah satu-satunya pilihan yang harus ditempuh kedua pihak. Kesepakatan 1996 yang komprehensif tersebut merupakan landasan bagi penyelesaian permasalahan di Filipina Selatan yang adil, menyeluruh dan berkelanjutan," kata Marty.

Marty melanjutkan, pemerintah Indonesia senantiasa siap atas permintaan pihak terkait, untuk turut berkontribusi secara tepat bagi pemulihan kondisi di bagian selatan Filipina.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini